Dahlan Minta Bulog-RNI Bantu Kendalikan Harga Bawang

Jumat 15-03-2013,08:11 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan prihatin dengan kenaikan harga bawang yang tidak terkendali. Meskipun bukan di wilayah kerjanya, namun Dahlan menginstruksikan BUMN di bawahnya, yakni Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk dapat mengatasi kelangkaan komoditas tersebut di pasar. \"Saya minta Bulog dan RNI menjajagi kemungkinan bisa mengimpor bawang, agar ketersediaan barang tercukupi, sehingga harga bisa ditekan. Silakan Bulog mengurus perizinannya,\" kata Dahlan Iskan di Jakarta kemarin (14/3). Hiruk-pikuk kenaikan harga bawang putih dan bawang merah memang sudah kelewatan. Saat ini, harga bawang putih menyentuh harga Rp80.000 per kg. Demikian juga dengan bawang merah. Bahkan di beberapa daerah, harga bawang putih mencapai Rp100 ribu per kg. Dirut Perum Bulog Soetarto Alimoeso yang merespons instruksi Menteri BUMN itu, mengatakan, sebetulnya sejak kemarin pihaknya sudah rapat membicarakan hal ini. \"Mudah-mudahan saja, Menteri Perdagangan memberi izin,\" kata Soetarto. Mendengar keraguan Soetarto atas izin yang biasanya sulit dikeluarkan dari Kementerian Perdagangan, Dahlan langsung  menyahut, \"Oke nanti saya coba bantu\". Dalam kesempatan itu, Soetarto sempat mengeluhkan izin impor gula dan impor beras untuk daerah terpencil yang hingga saat ini izin impornya belum keluar. Padahal Bulog sudah mengajukan cukup lama. Seperti diketahui, untuk impor berbagai barang, maka izin yang mengeluarkan adalah Kementerian Perdagangan. Sejauh ini, semua izin impor bawang dipegang oleh pihak swasta. Setelah solusi jangka pendek dapat diatasi dan harga bawang kembali normal, Menteri BUMN Dahlan Iskan akan melakukan koordinasi dengan BUMN pertanian untuk bekerjasama dengan petani mengatasi persoalan jangka panjang soal ketersediaan pasokan bawang untuk masyarakat.   SBY MINTA PARA MENTERI TIDAK SALING SALAHKAN Sementara, harga bawang yang meroket ikut menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY menegaskan, persoalan kenaikan harga bawang harus segera diatasi, sebab persoalan tersebut berdampak langsung pada rakyat. Karena itu, dia menyesalkan sikap para pejabat negara yang justru saling menyalahkan di tengah persoalan kenaikan harga komoditas pangan yang mulai mengkhawatirkan tersebut. \"Saya mengikuti apa yang terjadi di masyarakat tentang kenaikan harga bawang putih dan bawang merah serta kenaikan daging sapi. Saya malah dengar seperti saling bersilat lidah, saling menyalahkan dari satu kementerian dan kementerian lain. Ini buruk,\" tegas SBY kala membuka Sidang Kabinet Terbatas bidang ekonomi di Kantor Presiden, kemarin (14/3). SBY menekankan, kementerian terkait seharusnya mengambil langkah konkrit untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sebab, hingga kemarin, SBY mengaku belum melihat upaya penyelesaikan yang nyata. Dia pun mengimbau kepada kementerian terkait untuk segera duduk bersama dan berkoordinasi membahas hal tersebut. \"Rakyat memerlukan kepastian, solusi apa yang dilakukan kementerian terkait, lembaga terkait. Saya pikir ini masih dalam kemampuan kementerian terkait untuk mengatasinya. Kalau memang saudara kementerian terkait merasa tidak klop, bawa ke tempat saya, saya putuskan nanti,\" tegasnya. Menanggapi pernyataan Presiden, Mendag Gita Wirjawan menyatakan, pihaknya segera mengambil sikap. Salah satunya, dia akan menjadikan regulasi izin impor dan perolehan rekomendasi menjadi kebijakan satu atap. Selama ini, lanjut dia, izin impor dari kementeriannya harus dipadu dengan perolehan rekomendasi teknis dari Kementan. \"Alangkah baiknya kalau kedua itu (izin impor dan rekomendasi teknis Kementan) bisa digabung seperti apa yang sudah dilakukan di lembaga pemerintahan lainnya seperti di BKPM itu kan satu pintu jadi beberapa langkah untuk kepentingan yang sama itu dilakukan di bawah satu atap,\" jelas Gita ditemui usai sidang kabinet terbatas bidang ekonomi, kemarin. Gita melanjutkan, sebelum kebijakan satu pintu tersebut bisa terealisasi, pihaknya akan melakukan pemeriksaan atas izin sejumlah peti kemas atau kontainer berisi bawang merah dan bawang putih di sejumlah pelabuhan. Hal itu dilakukan karena ada sejumlah kontainer yang memang belum memperoleh izin. \"Untuk sementara kita akan telusuri kontainer berisi bawang merah dan bawang putih yang masih bersandar di pelabuhan dan barang manapun yang bisa disikapi untuk dikeluarkan dari pelabuhan akan disikapi sesegera mungkin. Kalau sudah ada izinnya ya harus dilepas ke pasar. Tapi kalau belum ada izin, kemungkinan kita akan lelang,\" ujarnya. Meski begitu, Gita mengakui terdapat kendala komunikasi antara pihaknya dengan Mentan Suswono. Namun, dia meyakinkan akan segera menuntaskan semuanya bersama Mentan. \"Besok sepakat menuntaskan semuanya dan kita menunggu Pak Menko (Menko Perekonomomian Hatta Radjasa, red) balik dari luar kota. Setelah itu, kita langsung paparkan supaya bisa direstui kita akan langsung update ke Bapak Presiden,\" kata Gita. (ken/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait