Ribuan Honorer Indramayu Adakan Doa Bersama dan Aksi Long March

Selasa 16-10-2018,23:33 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Ribuan tenaga honorer sekolah negeri di Kabupaten Indramayu melakukan aksi mogok mengajar secara massal, Senin (15/10). Di Kecamatan Haurgeulis, ratusan guru dan tenaga kependidikan non PNS yang tergabung dalam Forum Komunikasi Honorer Indonesia (FKHI) Kabupaten Indramayu melakukan aksi turun ke jalan menggelar long march. Aksi itu sebagai bentuk tuntutan kepada pemerintah untuk memperhatikan nasib mereka. Sembari membentangkan spanduk serta berbagai macam atribut dan banner, para honorer dari 40 SDN dan sejumlah SMPN ramai-ramai berjalan kaki menelusur jalan protokol. Mereka pun kompak meneriakkan tuntutannya. Salah satunya menolak seleksi CPNS dari jalur umum tahun 2018. Sebab, mereka merasa telah dizalimi pemerintah dalam tes CPNS dari jalur K2. Untuk itu, mereka menuntut diangkat PNS tanpa tes. Tak hanya itu, peserta long march juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh orang tua siswa dan masyarakat atas aksi mogok massal yang dilakukan. Sebelum aksi long march dihelat, massa terlebih dahulu berkumpul di halaman kantor UPTD Pendidikan Haurgeulis. Di sana perwakilan honorer menggelar orasi dilanjut istighotsah dan penandatanganan dukungan aksi mogok massal. Ikut pula jajaran Kordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan (KWKBP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) serta anggota PGRI se-Kecamatan Haurgeulis. Koordinator aksi, Edi Sudrajat SPd menegaskan, kegiatan itu merupakan awal dari rencana aksi yang akan dilangsungkan secara berantai sampai tuntutan tuntutan para honorer dipenuhi pemerintah. “Ini baru permulaan, nantinya kita lanjut dengan aksi berikutnya yaitu melakukan kunjungan ke sekolah negeri sekaligus ekspos ke media tentang kondisi kegiatan belajar mengajar yang terjadi tanpa adanya guru honorer,” jelas dia. Guru honorer di SDN Haurgeulis II ini menegaskan, aksi mogok mengajar massal akan terus dilakukan apabila tuntutan mereka tidak digubris. Karena itu honorer meminta pemerintah merespons tuntutan yang diminta. “Kami akan terus berjuang dan tidak akan tinggal diam. Aksi inipun sebagai dukungan kepada kawan-kawan kami di seluruh Indonesia yang bersama-sama menuntut perhatian pemerintah,” tandas Edi Sudrajat. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait