CIREBON-Musim hujan sebentar lagi. Masalah banjir juga masih menghantui. Bahkan dari data Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD), sedikitnya ada 2 ribu kepala keluarga yang rawan bencana. Sejauh mana kesiapan pemerintah untuk mengatasinya? Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang H Syarif SSos MM mengaku terus melakukan normalisasi sungai dan drainase. Pengerukan sedimentasi di beberapa titik sungai juga masih berjalan. “Masalahnya cuma satu. Anggaran,” kata Syarif, kepada Radar, Senin (22/10). Dengan keterbatasan ini, Syarif memberikan penekanan pada program prioritas. Setelah melakukan kajian, pilihannya adalah pengerukan Sungai Kedungpane. Sebab, kawasan ini memang paling parah dalam hal sedimentasi. \"Minggu ini kami akan mendatangkan backhoe longhand. Ini alat berat khusus, cocok untuk sungai seperti Kedung Pane,” kata Syarif. Dia meminta warga sekitar untuk membantu. Juga dukungan dari instansi lain. Mengingat hulu Sungai Kedungpane ini ada di Kabupaten Cirebon. Sehingga daerah tetangga juga diajak koordinasi. Termasuk Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS Cimancis). Sedangkan untuk saluran drainase, SDA DPUPR telah melakukan beberapa rekayasa aliran air. Misalnya di Kampung Majasem, Jl Perjuangan. Ada beberapa alur drainase yang diubah. Langsung ke sungai. Dengan harapan, bisa mengurangi debit air yang masuk ke Jl Terusan Pemuda. Persiapannya yang lainnya adalah penyediaan pompa air berjalan. Ini untuk mengurangi genangan air ditempat-tempat yang dibutuhkan. Bina Marga juga sudah melakukan perbaikan drainase di pinggir jalan. Seiring dengan proyek peningkatan jalan dan trotoar. (gus)
DPUPR Prioritas Keruk Sungai Kedungpane
Selasa 23-10-2018,15:00 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :