Bawang Putih “Makin Gila”

Sabtu 16-03-2013,09:57 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Tembus Rp70 Ribu/Kg,  Pedagang Berhenti Jualan KUNINGAN - Karena pasokan berkurang, harga bawang putih terus melambung. Pada hari Jumat (15/3) harga bumbu dapur ini naik menjadi Rp60 ribu. Bahkan harga eceran mencapai Rp70 ribu/kg. Padahal pada hari Rabu harga masih Rp50 ribu/kg. Naiknya harga bawang putih membuat banyak pedagang memilih tidak berjualan. Kalau pun ada yang masih berjualan mereka hanya menyediakan dalam jumlah yang terbatas. Hal ini setidaknya terjadi di Pasar Kepuh Kuningan. “Lihat saja bawang putih sudah habis, karena menyediakan dalam jumlah sedikit. Kami sengaja tidak banyak-banyak karena stok tidak ada dan takut terjadi perubahan harga,” ujar Ariyarman pedagang di Blok W kepada Radar, kemarin. Ari yang didampingi Tomi Pranata menyebutkan, harga jual saat ini mencapai Rp60 ribu. Kalau pembeli membeli secara eceran, harga berbeda mencapai Rp64 ribu. Kenaikan harga karena stok tidak ada. Selain itu di tempat lain harga lebih mahal, sehingga banyak bandar yang melempar ke pasar yang harganya mahal. “Tidak tahu besok harga berapa, karena bos saya baru belanja bawang putih sore ini. Kalau ternyata harga naik ya kami terpaksa menaikkan karena mengikuti,” lanjutnya. Ditempatnya sendiri menyediakan bawang paling banyak 15 Kg, cara ini untuk menghindari harga yang kemungkinan besar bisa berubah. Meski harga naik, namun keuntungan yang diperoleh tidak ikut naik, padahal modal yang dikeluarkan bertambah. Terus naik harga bawang putih membuat banyak pedagang memilih tidak menjual bawang. Pasalnya, dengan harga yang terus naik membuat pedagang akan merugi. Jadi, dari pada jualan bawang lebih baik modalnya digunakan untuk modal yang lain. “Ngapain jualan bawang putih soalnya rugi! Kalau dari bandar harganya Rp55 ribu saya jual Rp60 ribu sehingga memiliki untung Rp5000. Padahal pada kenyataan tidak untuk sebesar itu, bisa saja barang ada, yang buruk tentu akan mengurangi berat. Belum lagi untuk membeli plastik buat wadah. Intinya merugikan,” beber Udin pedagang sayuran kepada Radar. Ia memtuskan tidak menjual bawang puting dan bawang mereh sejak hari Selasa. Harga yang tidak stabil membuat tidak tertarik untuk menyediakan, terlebih saat ini pasokan kurang. Udin menambahkan, bukan ia saja yang tidak menjual bawang, namun hampir semua pedagang memilih berhenti dan berharap harga stabil. “Saya juga tidak menyediakan bawang putih, karena mahal, bawang merah pun tinggal sedikit itu pun sisa belanja pada hari Selasa,”  timpal Oyo pedagang yang kiosnya di depan kios Udin. Oyo sendiri menyebutkan, untuk harga bawang merah sendiri masih Rp50 ribu. Kedua jenis bawang ini terus mengalami kenaikan yang tidak wajar. Bandar saat ini memilih menjual di Jakarta atau di daerah lain yang harga lebih tinggi dibanding di Kuningan. Sementara itu diperoleh kabar, harga bawang putih di Pasar Garawangi menembus harga Rp70 ribu. Harga ini sangat wajar, karena pedagang mengambil dari Pasar Kepuh Kuningan. “Di Pasar Garawawgi saya jual Rp68 ribu hingga Rp70 ribu, bahkan kini di pasaran bawang putih mulai menghilang. Kondisi bawang naik seperti ini pernah terjadi beberapa tahun lalu. Karena barang impor bawang rentan dengan kenaiakan,” ucap Juju kepada Radar, usia berbelanja di Pasar Kepuh.(mus)   Foto agus mustawaan/Radar Kuningan MAKIN GILA. Harga bawang putih terus melambung dan kini menyentuh Rp60 ribu. Sedangkan di eceran sudah mencapai Rp70 ribu.

Tags :
Kategori :

Terkait