Anna Meminta Maaf Sekaligus Pamitan

Senin 12-11-2018,11:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU-Hj Anna Sophanah akhirnya bicara tentang keputusannya mundur dari jabatan bupati Indramayu. Itu disampaikan saat hadir di Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya. Di hadapan ribuan warga, Anna meminta maaf sekaligus mohon pamit. “Mungkin bapak ibu sudah mendengar berita mengenai pengunduran diri saya sebagai bupati Indramayu. Untuk itu saya memohon maaf kepada masyarakat Indramayu, terutama masyarakat Kecamatan Kertasmaya,\" ujar Anna yang hadir di Desa Tulungagung guna meresmikan kantor kuwu setempat, Sabtu (10/11). Dia lalu memberikan penjelasan terkait pemberitaan yang ramai beredar di berbagai media. Terutama soal alasan mundur tersebut. Dan, lag-lagi Anna menegaskan memilih mengundurkan diri karena ingin fokus mengurus keluarga. Dia mengatakan itu merupakan pilihan yang sulit, namun harus dilakukan. “Saya sudah mempertimbangkan beberapa hal terkait dengan pengunduran diri ini. Dan yang paling utama ingin fokus mengurus keluarga. Saya mohon pamit. Saya yakin Wakil Bupati Supendi yang akan menggantikan saya menjadi bupati, akan melanjutkan program-program pembangunan di Indramayu menjadi lebih baik lagi,” tuturnya. Anna kemudian berpesan kepada masyarakat Kecamatan Kertasmaya untuk terus menjaga kondusivitas Kabupaten Indramayu yang sudah terbangun dan terjaga dengan baik. “Indramayu sudah nyaman, harus kita jaga. Terus jalin tali silaturahmi dan pererat tali persaudaraan,” pesan Anna. Salah satu warga, Lis, mengaku menghargai keputusan yang diambil Anna. Meski sebagian masyarakat merasa kecewa, Lis mengatakan keputusan itu sudah melalui pertimbangan yang matang. \"Semoga keputusannya ini menjadi keputusan yang terbaik untuk semua pihak. Apalagi alasannya sudah disampaikan olah beliau langsung. Beliau sosok srikandi Indramayu yang akan selalu di hati masyarakat,” ujarnya. Terpisah, MUI Kabupaten Indramayu mengapresiasi kinerja Bupati Hj Anna Sophanah selama memimpin Bumi Wiralodra. Anna dinilai telah menunjukkan pengabdian dan jasa luar biasa, khususnya pembangunan bidang keagamaan di Kabupaten Indramayu. Tak hanya itu, selama hampir 8 tahun menjadi bupati, Anna dinilai pula berhasil mempererat hubungan yang harmonis antara ulama dan umara. Sehingga saat ini Kabupaten Indramayu menjadi lebih baik dari berbagai sisi sesuai dengan visinya Indramayu Religius, Maju, Mandiri dan Sejahtera atau Remaja. Ketua MUI Indramayu KH Moh Syathori SHI MA menyatakan, sebagai bagian dari elemen masyarakat, pihaknya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kinerja dan dedikasi Bupati Anna selama memimpin Indramayu. “Alhamdulillah, di bawah kepemimpinan ibu bupati dan pemimpin sebelumnya, wajah Kabupaten Indramayu makin, cantik, indah dan banyak sekali kemajuan serta peningkatan nilai-nilai keagamaan,” ucap dia kepada Radar Indramayu, Minggu (11/11). Kemajuan dimaksud antara lain implementasi nilai-nilai religius yang diterapkan langsung oleh masyarakat lewat program maupun kebijakan bupati. Selain pembangunan infrastruktur, sepanjang kepemimpinan Bupati Anna juga berhasil mendongkrak menjamurnya Madrasah Diniyah Takmiliyah Awalayiah (MDTA). Dari semula yang hanya berjumlah 300-an kini menjamur sampai 1.000 lebih MDTA dan tersebar merata sampai ke pelosok desa. “Soal MDTA ini sebenarnya bukan kewenangan pemerintah daerah, tapi berkat perhatian besar dari bupati, maka dibantu. Belum lagi lewat anggaran yang nilainya sangat besar untuk opersionalnya,” kata dia. Terbaru, ungkap dia, yaitu pembangunan Islamic Center Syech Abdul Manan Indramayu yang sangat megah dan menjadi ikon majunya bidang keagamaan di Kota Mangga. Menurut pengasuh pondok pesantren Al Amin Kemped, Kandanghaur ini, berbagai keberhasilan ini tidak lepas dari ketokohan dan kepemimpinan seorang bupati yang juga seorang muslimah. Yang memiliki pengetahuan dan pemahaman ilmu agama cukup luas. Karena itu, meski ikut terkejut, Moh Syathori mengaku menghormati keputusan Bupati Hj Anna Sophanah untuk menanggalkan jabatannya kendati belum waktunya berakhir. “Sebagai seorang bupati, istri, seorang anak dan muslimah yang taat tentu keputusan ini sudah dipertimbangkan dengan matang. Kami sebagai bagian elemen masyarakat setuju-setuju saja,” tegas dia. Pihaknya sangat memahami keputusan bupati untuk fokus dan lebih khusyuk dalam beribadah dengan mengurus keluarga, lebih banyak pengabdiannya kepada suami, kepada orang tua yang lebih membutuhkan perhatiannya.  Pihaknya juga berharap pemimpin selanjutnya harus tetap melanjutkan program-program yang sudah dicanangkan. “Minimal mempertahankan, syukur-syukur meningkatkannya,” tandas Syathori. (oni/kho)

Tags :
Kategori :

Terkait