Pemprov Puji Soal Literasi, Bupati Ajak Masyarakat Budayakan Gemar Membaca

Senin 26-11-2018,05:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN–Pemerintah Provinsi Jawa Barat memuji Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan soal peningkatan budaya literasi. Pemerintah daerah dinilai berhasil membangun kolaborasi dengan pegiat literasi, universitas, sekolah, lembaga atau instansi pemerintah sehingga program literasi mampu menyasar ke lingkungan terkecil yakni keluarga. Itu ditandai dengan banyak berdirinya taman bacaan masyarakat (TBM), serta meningkatnya minat baca di tengah masyarakat. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, perpustakaan juga mengalami lonjakan pengunjung. Perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jabar Dr Oom Nurhasanah menilai, literasi di Kabupaten Kuningan selangkah lebih maju dibanding daerah lain. Peran pemerintah daerahnya juga sangat tinggi. “Saya melihat Kabupaten Kuningan ini dari lingkup perpustakaan umum, terutama kami lihat dari desa dan komunitas sudah sangat eksis. Kuningan selalu mempelopori, kami juga ingin di pemprov mengadakan keluarga literasi tapi belum bisa sampai sekarang, dan Kuningan ini malah sudah mengawali program keluarga literasi,” katanya, kemarin. Sebagai langkah pemprov dalam menggiatkan budaya literasi, pihaknya akan melounching perpustakaan jalanan pada Desember depan. Program itu nantinya akan ditempatkan di taman-taman kota setiap daerah di Jabar. “Pak Gubernur rencana akan melaunching Street Library (perpustakaan jalanan) pada 16 Desember depan. Kemungkinan nanti akan ditempatkan di taman, nah ini juga atas seizin Pak Bupati ya, karena termasuk juga di Kabupaten Kuningan. Kita akan awali launching ini dipusatkan di Kota Bogor,” jelasnya. Menurut dia, Kabupaten Kuningan memiliki tingkat optimisme tinggi dalam mengampanyekan budaya literasi di masyarakat. Terbukti bahwa sejumlah program sudah dilakukan baik lomba perpustakaan desa/kelurahan, lomba cerita daerah, lomba duta baca, hingga keluarga literasi. Bahkan perwakilan duta baca dari Kuningan mampu meraih juara dalam perlombaan di tingkat provinsi. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan, karena telah memiliki komitmen tinggi dengan melaksanakan urusan wajib dalam perpustakaan. Saat ini, alhamdulillah program perpustakaan desa/kelurahan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) telah menjadi program prioritas pemeritah provinsi,” paparnya. Progam prioritas itu pun, lanjut Oom, dinamakan dengan program literasi untuk kesejahteraan. Dengan visi Jawa Barat Juara Lahir dan Batin, di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil telah mencetuskan program terkait peningkatan budaya literasi. “Pertama yaitu prioritas penyelenggaraan perpustakaan umum mulai tingkat kabupaten/kota, kecamatan hingga desa/kelurahan serta perpustakaan masyarakat. Sekaligus pengembangan lokasi-lokasi atau wahana bacaan di tempat umum. Sehingga nantinya wajib untuk menyediakan wahana atau tempat bacaan di ruang publik, misalnya Dinas Kesehatan wajib menyediakan tempat bacaan di puskesmas-puskesmas serta dinas atau lembaga perangkat daerah yang lain,” tuturnya. Sedangkan Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH dalam setiap kesempatan selalu mengajak masyarakat untuk membudayakan membaca sejak dari lingkungan keluarga. “Marilah kita budayakan membaca dari lingkup keluarga, mulai dari orang tua, anak-anak, dan saudara kita sebagai keluarga literasi. Karena keluarga adalah lingkup yang paling strategis untuk memunculkan generasi cerdas, berwawasan luas, mampu bergaul di dunia modern yang terus bergerak dengan cepat,” ajak bupati. Dia menilai, pendidikan dalam keluarga akan lebih efektif dalam menciptakan anak bangsa yang cerdas. Pekerjaan ini memang tidak mudah, namun harus berusaha semaksimal mungkin dengan kerjasama antara guru, orang tua, komponen masyarakat serta aparat yang terkait. “Jadi kita harus membuat kegiatan kreatif dan edukatif sehingga dapat membangun dan meningkatkan gairah, minat, serta budaya gemar membaca masyarakat khususnya generasi muda. Terlebih lagi bila sebelumnya membaca identik dengan buku atau media cetak saja, maka saat ini sudah serba digital dan membaca tidak lagi terpaku pada membaca kertas. Karena segala informasi terkini telah tersedia di internet atau media elektronik lainnya,” ungkapnya. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait