Een Qurotul Ain atau lebih dikenal dengan Een Sudiyono, tidak menyangka kalau akhirnya harus menggeluti dunia bisnis. Karena ia sebelumnya bercita-cita menjadi apoteker dan sudah menempuh pendidikan profesi apoteker. Namun ia kini justru asyik dengan bisnis tas batik dan tas kulit “Tekav”. Bahkan produknya dikenal luas di berbagai negara. UTOYO PRIE ACHDI, INDRAMAYU Ditemui di kediamannya di Kelurahan Paoman Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Een terlihat masih sibuk dengan pekerjaanya, Selasa (11/12). Puluhan tas wanita dengan model cantik berjejer di depannya. Ada tas batik, tas kulit, hingga dompet dan gantungan ID Card yang terbuat dari kulit. Sementara dua orang perempuan dan seorang laki-laki, yang merupakan anak buahnya, sibuk dengan pekerjaan masing masing. Tas-tas produksi Een dengan merek Tekav tersebut modelnya sangat berkelas. Tidak kalah dengan model-model tas yang biasa dipajang di supermarket atau mal. “Kita memang selalu menjaga mutu dan kualitas. Karena produk kita memang memiliki kualitas tinggi,” ungkap Een. Een pun mengungkapkan bagaimana awalnya bisa terjun di bidang bisnis tas batik dan tas kulit. Menurutnya, saat itu sekitar tahun 2010 saat menempuh pendidikan profesi apoteker, ia melihat ada tas batik yang cantik dan harganya cukup mahal. Menariknya, motif batik yang digunakan adalah Batik Paoman, batik khas Indramayu. Ia pun lantas mencoba membuat tas batik, dengan cara belajar otodidak dari internet. Tas buatannya iseng-iseng dipasarkan secara online. Ternyata mendapat sambutan positif dari konsumen dan laku. Hal inilah yang membuat Een semakin tenggelam dalam bisnis tas batik. Apalagi ibunya, Hj Sudiyono, merupakan pengusaha Batik Paoman Art yang cukup terkenal di Indramayu. Tahun 2014 ia pun memutuskan untuk kembali ke Indramayu, dan mulai serius menggeluti bisnis pembuatas tas batik. Saat ini Een sudah memiliki lima orang karyawan. Tas Tekav produksinya pun semakin banjir order. Bukan hanya dari berbagai kota di seluruh Indonesia, tapi juga ke berbagai begara seperti Malaysia, Swiss, Inggris, dan Australia. Bahkan saat ini Tas Tekav bukan hanya memproduksi tas motif batik, namun juga tas kulit yang cukup berkualitas. Ke depan Een pun memiliki obsesi untuk terus menembus pasar dunia. “Untuk pasar internasional, kita ada rencana untuk bisa ekspor ke Australia. Kalau pasar Eropa tas kulit kita kalah dengan produksi Italia. Tapi untuk saat ini kita masih memenuhi pasar dalam negeri terlebih dahulu,” ujarnya. Apa yang dilakukan Een bisa menjadi inspirasi. Bahwa dengan kegigihan dan keuletan serta pandai membaca peluang, maka sebuah usaha akan sukses. Apalagi di era belanja online yang tengah berkembang saat ini.(*)
Tas Batik dan Kulit “Tekav” Asal Indramayu Tembus Pasar Internasional
Kamis 13-12-2018,07:37 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :