Pendiri Aplikasi Vine Tewas di Apartemen

Rabu 19-12-2018,06:06 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

NEW YORK- Sekali berarti sudah itu mati. Petikan puisi Chairil Anwar mungkin cocok disandingkan kepada nasib Colin Kroll. Di usianya yang baru menginjak 34 tahun dan bergelimang harta, pendiri platform video Vine ditemukan tewas di apartemennya di Manhattan, New York, Minggu (16/12) pagi waktu setempat. Dikutip BBC, Colin diduga tewas akibat overdosis. Hal itu dibuktikan setelah ditemukannya sejumlah obat terlarang oleh polisi di dalam kamar Colin. Kematian Colin diketahui oleh sang kekasihnya yang curiga atas kondisi korban. Dirinya pun langsung mengontak 911 untuk mengecek apartemen pacarnya tersebut. Benar saja, Colin ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kamar flatnya. Colin Kroll bukan nama baru dalam dunia start up. Namanya moncer setelah mendirikan Vine, sebuah platform video pendek pada Juni 2012 silam. Aplikasi ini membuat warganet kala itu bisa mengunggah video pendek di akun medsos-nya. Hingga akhirnya aplikasi ini dibeli Twitter pada Oktober 2012 senilai 30 juta US Dollar atau sekitar Rp340 miliar. Duit yang melimpah tak membuat Colin hilang dari percaturan dunia start up. Ia bersama rekan bisnisnya, Rus Yusupov mendirikan aplikasi game berhadiah bernama HQ Trivia. Di bawah label Intermedia Labs, game ini masuk ke dalam daftar game populer yang diunduh di Iphone dan Android. Seiring waktu, Intermedia Labs dilaporkan mengalami kebuntuan finansial. Setelah game ini jatuh dari daftar 100 game terbaik. Manajemen pun melakukan restrukturisasi. Colin memutuskan mendepak rekan bisnisnya Rus Yusupov dari kursi CEO dan digantikan olehnya. Sayangnya, putusan itu tak membuat kondisi keuangan perusahan itu stabil. Dalam laman Twitternya, Kantor HQ Trivia mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kejadian tersebut. \"Kami belajar atas kejadian meninggalnya teman dan pendiri kami, Colin Kroll. Ini adalah kesedihan yang mendalam dan kami mengucapkan selamat tinggal,\" kata mereka di akun resminya. Saat dikonfirmasi oleh New York Times, Ayah Colin Kroll, Alan menuturkan, dirinya tak habis fikir bagaimana sang putranya tewas di tengah semua impiannya sudah terwujud. \"Dia memiliki begitu banyak bakat dan telah mencapai semua impiannya, Ini benar-benar sia-sia.\" ujarnya. Bekas mitra bisnisnya Rus Yusupov juga mengungkapkan kesedihannya di laman Twitter. \"Saya sedih mendengar berita ini. Saya akan terus mengingatnya sebagai sosok yang memilki jiwa dan hati yang baik. Dia membuat dunia dan internet menjadi tempat yang paling indah lebih baik. Istirahat dalam damai, saudaraku,\" tandasnya. (fin/tgr)

Tags :
Kategori :

Terkait