Baru saja Surabaya dikejutkan dengan amblasnya Jalan Raya Gubeng pada hari Selasa malam (18/12) pukul 21:49 WIB. Fenomena amblasnya jalan yang banyak terjadi di kota besar berbagai negara ini disebut sebagai sinkhole.
https://twitter.com/diyaslarasati1/status/1075062502445146112?s=19
Bagi negara-negara maju, fenomena sinkhole ini bisa dengan cepat ditangani karena dianggap sudah cukup “biasa” terjadi setiap tahunnya di banyak daerah. Namun bagi Indonesia, fenomena ini cukup mengejutkan untuk masyarakatnya, karena sangat langka terjadi dan hanya pernah diketahui di beberapa daerah saja, seperti: Malang, Yogyakarta, Brebes, Sukabumi dan beberapa lainnya.
https://twitter.com/JefryBilang/status/1075083469405835265?s=19
Menurut US Geological Survey (USGS), fenomena ini umum juga pernah terjadi di Florida, Texas, Alabama, Missouri, Kentucky, Tennessee dan Pennsylvania.
Tanah di bawah negara-negara ini kaya akan batuan yang mudah larut seperti kapur, karbonat dan garam. Ketika air tanah mengalir melalui batuan ini, air menggerogoti batuan ini dan menyisakan lubang di bawah tanah dan gua.
Ketika atap dari salah satu gua runtuh, tanah di atasnya akan runtuh juga. Beberapa sinkholes secara bertahap akan diisi dengan debu atau pasir di atasnya. Namun, ada juga yang mengikis permukaan ketika batuan mudah larut terkena hujan dan angin.
Sinkhole paling berbahaya adalah ketika mereka runtuh tiba-tiba. Di beberapa kasus, air tanah mengisi saluran gua-gua bawah tanah karena kekeringan atau karena manusia mengalihkan aliran air tanah untuk pertambangan, air minum atau irigasi.
Tanpa adanya dukungan air dari bawah, tanah di atas akan runtuh. Dalam kasus lain, atap gua menjadi terlalu lemah untuk menyangga berat tanah di atasnya. Sinkhole bisa menelan mobil, rumah dan bahkan menguras seluruh danau tanpa peringatan secara tiba-tiba.
Pada September 1999, Lake Jackson dekat Tallahassee, Florida, yang awalnya diukur lebih dari 16 kilometer persegi, hampir hilang sama sekali. Seperti dikutip sciencedaily, air di danau itu hilang dan sedalam 15 meter.
Sebelumnya, sebuah lubang raksasa atau yang dikenal dengan fenomena sinkhole terjadi di Sichuan, Cina.
Lubang dengan lebar lebih dari 21 meter ini terjadi tiba-tiba dan belum diketahui sebabnya. Lubang yang mirip kawah ini ada di halaman belakang rumah Zhang Fengrong, 58 tahun.
Ini bukan kejadian yang pertama kali di Cina. Tahun lalu, di sebuah jalan tol di Zhejiang, juga muncul lubang raksasa selebar 8 meter.
Menurut Fengrong, dia mendengar suara bergemuruh sekitar pukul 2 dinihari. Fengrong yang sedang terlelap langsung bangun. Dia bergerak ke arah suara hebat itu berasal, setelah meliat, dia kaget luar biasa. Ada sebuah lubang menganga lebar yang terus membesar mendekati bangunan rumahnya.
Awalnya, kata Fengrong, hanya sekitar tiga meter tapi lama kelamaan terus membesar. Dalam 24 jam, lubang itu menjadi selebar lebih dari 21 meter. Adapun kedalamannya belum ketahuan.
“Saya mencoba melempar tali sepanjang 40 meter, tapi belum sampai dasar, terus melempar tali dengan panjang 60 meter, masih belum sampai juga,” kata Fengrong seperti diberitakan dari laman Orange.
Bila berdiri di tepi lubang, menurut Ferong, seperti ada suara air di dasar lubang. Tapi ketika dilempar batu, sama sekali tak ada suara air.
Fengrong dan keluarganya sekarang mengungsi ke sebuah rumah yang disediakan pemerintah setempat. Para tetangganya juga sibuk membantu mereka mengangkut barang-barang. “Kami takut lubangnya terus membesar dan rumah kami jadi korban,” katanya.
Sebelumnya, fenomena sinkhole atau lubang raksasa yang terjadi tanpa sebab terjadi di Schamalkalden, Jerman. Lubang ini muncul tiba-tiba dan tidak diketahui sebabnya. Selain di Jerman, di Guatemala juga pernah ada kejadian serupa.
Pada tahun 1981 silam, sebuah sinkhole sedalam 100 kaki (30,5 meter) muncul di Winter Park dekat Orlando, Florida.
Lubang menganga tersebut menelan sebuah rumah dan sebagian gedung dealer mobil. Helikopter besar dikerahkan untuk mencoba mengangkat beberapa mobil mahal keluar dari sinkhole tersebut, namun kendaraan-kendaraan itu terus terperosok lebih dalam dan tak pernah terlihat lagi.
Badan Survei Geologi AS menyatakan, peristiwa terbentuknya sinkhole umumnya terjadi di daerah-daerah di mana batuan dasar adalah batu-batu gamping, atau bebatuan lain yang bisa dilarutkan dengan air tanah. (*)