Bela Partai Komunis Cina, Begini Pesan Xi Jinping

Jumat 21-12-2018,12:16 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Presiden China Xi Jinping menggunakan pidatonya pada Selasa (18/12) untuk membela kontrol Partai Komunis China. Xi menggunakan pidato tersebut untuk membela kebijakan yang telah ditempanya selama enam tahun terakhir untuk menjadikan Partai Komunis China lebih kuat, memperkuat sektor ekonomi yang dikelola negara sementara memungkinkan bisnis swasta tumbuh, dan memperkuat pengaruh China pada urusan luar negeri. Dikutip radarcirebon.com dari 4 Takeaways from Xi Jinping’s Speech Defending Communist Party Control ketika Presiden China Xi Jinping berbicara dalam pertemuan pada Selasa (18/12) untuk merayakan pergeseran China 40 tahun yang lalu ke era “reformasi dan keterbukaan”, terdapat harapan tinggi bahwa ia akan menyebutkan langkah-langkah untuk pembenahan ekonomi dan meredakan ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lainnya. Pertemuan tersebut memperingati pertemuan para pemimpin Partai Komunis China pada tahun 1978, ketika Deng Xiaoping dan para veteran revolusioner lainnya mengatur China menuju kebijakan-kebijakan pro-pertumbuhan yang ramah pasar, yang pada akhirnya akan mengubah negara itu menjadi negara ekonomi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Beberapa ekonom dan investor berharap bahwa Xi akan merangkul dan memperbaiki warisan sejarah Deng sebagai seorang pembebas ekonomi. Sebaliknya, Xi menggunakan pidato tersebut untuk membela kebijakan yang telah ditempanya selama enam tahun terakhir untuk menjadikan Partai Komunis China lebih kuat, memperkuat sektor ekonomi yang dikelola negara sementara memungkinkan bisnis swasta tumbuh, dan memperkuat pengaruh China pada urusan luar negeri. Berikut ini poin-poin penting dari apa yang dikatakan Xi dan apa artinya: PARTAI KOMUNIS CHINA BERKUASA DAN ‘SEPENUHNYA BENAR’ Pidato Xi menonjol karena pembelaannya terhadap Partai Komunis sebagai perancang dan penjaga kemakmuran dan stabilitas China. Xi sering menyatakan dukungan itu. Ketika para pendahulunya, Jiang Zemin dan Hu Jintao, berbicara pada peringatan ke-20 dan ke-30 dari perubahan tahun 1978, mereka juga memberi banyak ruang untuk memuji partai tersebut. Meski begitu, komentar Xi tampak sangat menonjol, terutama ketika banyak investor mengharapkan pesan yang lebih moderat. Meringkas apa yang dia gambarkan sebagai pelajaran dari empat dekade terakhir China, Xi berkata, “Pertama, kepemimpinan partai atas semua hal harus dipatuhi, dan kepemimpinan partai harus terus diperkuat dan ditingkatkan.” Jika siapa pun yang menonton masih berharap bahwa Xi akan berusaha untuk memoderasi reputasi garis kerasnya dan menyatakan dirinya sebagai pembebas politik, ia menggunakan pertemuan ini untuk menegaskan: “tidak.” Jalan, doktrin, dan kebijakan sosialis partai selama 40 tahun, katanya, semuanya “sepenuhnya benar.” TAWARAN REKONSILIASI DALAM PERANG DINGIN YANG SEDANG BERKEMBANG Xi merujuk hanya secara tidak langsung kepada masalah yang nyata: perang dagang dengan Amerika Serikat dan ketegangan yang diakibatkan pada ekonomi China. “Tidak ada yang berada pada posisi untuk mendikte kepada rakyat China apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” katanya, merujuk secara nyata pada tuntutan dari pemerintah AS dan negara-negara lainnya agar China membatalkan beberapa kebijakan ekonomi proteksionisnya (bahkan ketika para negosiator China diam-diam menawarkan konsesi). Dia menegaskan kembali posisi China pada hal-hal seperti kemerdekaan Taiwan—yang sangat ditentang China. Namun, Xi menekankan bahwa China berusaha untuk mempromosikan perdamaian, mendukung pembangunan internasional, dan meningkatkan organisasi internasional yang telah membantu membentuk dan mempertahankan tatanan dunia saat ini. “Perkembangan China tidak akan pernah menjadi ancaman bagi negara lain,” kata Xi. “Tidak peduli seperti apa tingkat perkembangan yang dicapai China, China tidak akan pernah berupaya mewujudkan hegemoni.” PENGHORMATAN KEPADA MARX DAN LENIN Mengingat China mengusung ekonomi pasar, para pemimpin China seringkali mengecilkan bagian komunisme dari Partai Komunis China. Xi menjelaskan betapa mendalam komitmennya pada ideologi itu sendiri, yang disesuaikan “dengan karakteristik China.” Dalam sambutannya, Xi mengagungkan prinsip-prinsip Marxis-Leninis dan bahkan mengutip Friedrich Engels sebagai dukungan untuk mempromosikan bentuk-bentuk inovasi baru di abad ke-21. Pesan Xi: China terjun ke kapitalisme selama 40 tahun terakhir bukanlah penolakan terhadap ideologi pendiri Partai Komunis China, tetapi merupakan sesuatu yang hanya mungkin terjadi karena ideologi itu. KEPEMILIKAN NEGARA DAN PRIBADI (TETAPI MILIK NEGARA DIDAHULUKAN) Sebelum pidato Xi, muncul harapan akan perubahan, karena pemerintah telah menjadi semakin khawatir bahwa bisnis swasta—yang merupakan mesin pertumbuhan dan inovasi ketenagakerjaan—telah terdemoralisasi oleh terlalu banyak pajak, birokrasi, serta hambatan terhadap pinjaman bank. Para ekonom dan investor telah mengkritik Xi, karena menurut mereka Xi telah memberikan terlalu banyak perlindungan kepada konglomerat milik negara. Tetapi pada Selasa (18/12), para kritikus itu mungkin kecewa dengan tidak adanya penyebutan spesifik atau pergeseran retorika. Jack Ma—pendiri raksasa e-commerce Alibaba—adalah salah satu dari 100 orang China yang dihormati oleh Xi sebagai “pionir” reformasi. Namun dalam pidatonya, Xi menegaskan pendekatan ganda partai: mendukung sektor negara sambil mendorong para pengusaha swasta. Dukungan untuk sektor negara menjadi yang utama. “Di masa depan, kita harus dengan teguh memperkuat dan mengembangkan ekonomi yang dimiliki publik,” kata Xi, mengacu pada sektor yang dikelola negara. China, lanjutnya, juga akan “dengan penuh semangat mendorong, mendukung, dan memandu pembangunan sektor swasta.” (*)

Tags :
Kategori :

Terkait