CIREBON-Sejumlah rumah tangga miskin (RTM) penerima bantuan ayam, kandang dan pakan dari Kementan RI, mengeluhkan banyaknya ayam-ayam bantuan tersebut yang mati. Bahkan jumlahnya terhitung cukup banyak. RTM penerima bantuan pun dibuat pusing. Pasalnya, belum genap sebulan ayam-ayam tersebut diterima, kini jumlahnya hampir berkurang setengah bahkan lebih. Jamaludin, salah satu RTM penerima bantuan mengatakan, pada akhir bulan November 2018 lalu, dia menerima bantuan sebanyak 50 ekor ayam berikut pakannya. Saat ini, jumlah ayamnya hanya tinggal 17 ekor, sementara 33 ekor lainnya mati mendadak secara bertahap. “Saya juga bingung, tiba-tiba pada mati. Bahkan pernah sehari sampai ada yang mati 5 ekor. Ini tidak terjadi pada saya saja, tapi hampir semua. Saya sudah tanya ke penerima yang lain,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Kondisi tersebut (mati mendadak, red), menurut Jamaludin, mungkin saja terjadi karena pengaruh perubahan cuaca yang begitu cepat. Namun demikian, diakui Jamal, kondisi tersebut hanya terjadi pada ayam-ayam bantuan saja. Sementara ayam-ayam lain miliknya tetap sehat dan tidak ada yang mati. “Kalau melihat kasusnya kan berarti ini hanya ayam bantuan saja yang mati. Tidak menular karena ayam saya yang lain kayak ayam kampung tidak apa-apa, sehat malah. Mungkin karena cuaca dan ayam bantuan ini tidak kuat dengan cuaca sekarang,” imbuhnya. Ayam-ayam yang sakit tersebut biasanya terlihat pasif dan tidak nafsu makan. Meskipun sudah diberi obat dan vitamin, hal tersebut tidak membantu karena ayam beberapa saat kemudian mati. “Padahal saya sudah sesuai petunjuk pemeliharaan. Untuk makan pun tiga kali sehari. Tapi tetap pada mati. Saya juga tidak tahu penyebab pastinya. Sudah saya laporkan yang mati-matinya,” katanya. Terpisah, Perangkat Desa Japura Bakti, Sodikin menjelaskan, untuk kasus ayam yang mati di wilayahnya cukup banyak. Bahkan jika ditotal, jumlahnya lebih dari 40 persen. “Kalau kami imbauannya, jika ada yang mati jangan lupa didokumentasikan. Karena ini kan ayam bantuan, jadi harus ada pelaporannya. Setelah itu harus langsung dikubur, jangan buang di sungai,” jelasnya. Namun demikian, saat ini timbul polemik baru di tengah masyarakat. Karena akibat bantaun ayam yang banyak masuk ke wilayahnya saat ini, ada masalah baru yakni banyak keluhan tentang bau kotoran ayam yang cukup mengganggu. “Mungkin ke depan sih kalau ada program yang sama, mending dilokalisasi di satu titik dan sedikit jauh dari pemukiman. Ini untuk menghindari masalah dampak sosial akibat masuknya ayam dalam jumlah banyak. Terlebih, tempatnya di pemukiman warga. Tentu menimbulkan bau. Apalagi sekarang musim hujan,” ungkapnya. (dri)
Aneh, Hanya Ayam Bantuan Kementan Banyak yang Mati Misterius
Jumat 28-12-2018,17:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :