Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini soal cuaca buruk hingga 6 Januari nanti. Cuaca yang dimaksud termasuk angin kencang, hujan lebat, kilat, petir, dan gelombang tinggi air laut yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Rilis itu diterbitkan kemarin, 31 Desember 2018.
\"Teridentifikasi adanya peningkatan tekanan udara di dataran Asia. Selain itu terpantau juga bibit siklon di sebelah utara Indonesia, tepatnya di Laut Cina Selatan. BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis 95P di Teluk Carpentaria Australia (sebelah selatan Papua) dan 96S di Samudera Hindia (sebelah selatan Jawa),\" tulis BMKG.
Dijelaskan lebih jauh, tiga bibit siklon itu berpotensi menjadi siklon tropis (atau bahasa awamnya: angin puyuh, taifun) dalam 24 sampai 48 jam ke depan.
\"Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia mengalami penguatan, sehingga berdampak pula pada potensi peningkatan kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, dan potensi hujan lebat di beberapa wilayah di Indonesia,\" lanjut BMKG.
Setidaknya BMKG memperkirakan ada 21 provinsi yang akan terkena dampak angin kencang. 19 provinsi hujan lebat dengan petir dan kilat pada 1-3 Januari, dan 11 provinsi hujan lebat dengan petir dan kilat pada 4-6 Januari.
Tak hanya itu, cuaca buruk juga memungkinkan muncul gelombang-gelombang tinggi di banyak perairan di Indonesia.
Tinggi gelombang laut saat ini berkisar antara 1,25-2,5 meter. Namun selama 1-3 Januari, tinggi gelombang 2,5-4 meter—yang masuk dalam kategori berbahaya—akan muncul di belasan perairan di seluruh di Indonesia.
Sedangkan tinggi gelombang 4-6 meter—kategori sangat berbahaya—sangat mungkin terjadi di Laut Natuna Utara dan Laut Cina Selatan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo menjelaskan lebih jauh soal peringatan dini ini. Ia menegaskan kalau sebagaimana \'peringatan\' pada umumnya, itu bisa benar-benar terjadi, tapi bisa juga tidak.
\"Tiga ini masih bibit calon siklon tropis. Bisa terjadi, bisa juga tidak. Namun, saat ini Indonesia diapit tiga bibit ini. Kondisi seperti ini berdampak pada aliran udara yang tadinya biasa saja, kemudian jadi lebih kencang dan cepat. Kita merasakan sendiri angin cukup kencang beberapa hari terakhir, di mana pun,\" kata Mulyono saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (1/1/2019) siang .
Selain itu, ia menegaskan bahwa memang hingga Maret masih musim hujan.
\"Kondisi ini [musim hujan] disebabkan oleh aktivitas arus tekanan udara dari Asia ke arah Australia yang melewati Indonesia,\" kata Mulyono. Arus udara yang menyeberangi Indonesia juga membawa serta uap air yang jadi awan.
Lantas kenapa hanya sampai tanggal 6? Menurut Mulyono, itu adalah waktu standar untuk melihat perkembangan fenomena alam.
\"Seminggu dari 31 kemarin ada perkembangan apa. Kalau masih ada kemungkinan buruk lain, kami perpanjang lagi,\" lanjut Mulyono.
BMKG pusat tak sekadar memberikan informasi, kata Mulyono, tapi juga meminta BMKG daerah terkait untuk bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemda, polisi, dan TNI untuk melakukan upaya mitigasi.
Angin Kencang, Hujan Lebat, Petir, dan Gelombang Tinggi Air Laut Hingga 6 Januari
Selasa 01-01-2019,17:03 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :