Sumanta Kembali Pimpin IAIN Syekh Nurjati

Selasa 08-01-2019,00:08 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Dr H Sumanta Hasyim MAg kembali dilantik sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon periode 2019-2023. Sumanta yang merupakan rektor petahana dilantik bersama dua pimpinan perguruan tinggi Islam lainnya oleh Menteri Lukman Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta, Senin (7/1). Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) lainnya yang dilantik adalah Prof Dr Hj Amany Burhanuddin Umar Lubis MA sebagai rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian Dr Inayatillah SAg MAg sebagai ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tengku Dirundeng Meulaboh. Dikutip dari laman Kemenag, ketiga pimpinan PTKIN tersebut dilantik berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/00429, B.II/3/00430, dan B.II/3/00431. Hadir sebagai saksi pelantikan, Sekretaris Jenderal Kemenag M Nur Kholis Setiawan dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin. Baca: Calon Rektor IAIN Syekh Nurjati Uji Kelayakan Pansel Rektor IAIN Syekh Nurjati Jamin Tak Ada Kecurangan Dalam kesempatan tersebut, Menag Lukman menyampaikan lima pesan bagi pimpinan PTKIN. Pertama, Menag berharap agar para pimpinan PTKIN menjaga tradisi akhlak Islami dan intelektual yang terus berkembang di kampus-kampus PTKIN. “Karena kita Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, maka sebebas apapun intelektualitas kita berkembang, sebebas apa pun kita menggali ilmu pengetahuan, saya ingin seluruhnya harus bertumpu pada akhlak,” pesan Menag. Tidak hanya bertumpu, tandasnya, tapi juga setiap pengembangan intelektual yang dilakukan PTKIN harus berorientasi pada terwujudnya masyarakat yang berakhlak baik. “Dan tentu itu tetap dengan menjaga kehidupan intelektualitas kampus sebagaiamana lazimnya perguruan tinggi,” kata Menag. Kedua, terkait dengan moderasi beragama Menag menginginkan PTKIN menjadi kampus-kampus terdepan dan berkelas dunia. Untuk itu menurut Menag ada dua hal yang harus dilakukan oleh PTKIN agar menjadi world class university. Langkah pertama, civitas PTKIN harus akrab dengan persoalan aktual yang ada di masyarakat. Karena menurutnya, perguruan tinggi bukanlah menara gading.

Tags :
Kategori :

Terkait