Unswagati Resmi Berubah Nama Menjadi UGJ

Rabu 16-01-2019,13:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Universitas Swadaya Gununh Jati (Unswagati) Cirebon resmi berganti sebutan. Tidak lagi Unswagati tapi UGJ (Universitas Gunung Jati). Penggunaan nama UGJ diluncurkan dalam soft launching, Selasa Malam (15/1). Rektor Unswagati DR Mukarto Siswoyo MSi mengatakan, penggunaan nama UGJ menandaskan spirit nilai pengabdian yang telah dicanangkan sejak 2014. Spirit pengabdian itu disingkat PINTAR. Yakni, Performance, Integrity, Networking, Achievement, Religious. “Kita tingkatkan keguyuban kita,” pesan Rektor di Soft Launching. Dalam kesempatan itu, diberikan penghargaan untuk 35 karyawan dan dosen yang  telah mengabdi 30 tahun lebih. Penghargaan ini, penting karena lembaga harus mengucapkan terima kasih atas pengabdian kepada civitas akademik. Rektor juga menyampaikan apresiasi kepada ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ) atas dukungannya. Dalam kesempatan itu, YPSGJ juga memberikan 9 paket umrah. UGJ, kata dia, juga patut berbangga karena menjadi satu-satunya PTS yang mampu meraih mahasiswa lebih dari 2 ribu. Kemudian menjadi 10 besar perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik di Jawa Barat. Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH turut bangga atas pencapaian UGJ. Bahkan, nama besarnya sudah diketahui masyarakat di luar kota. “Kalau ke daerah lain, saya sering dapat pertanyaan. Berapa biaya kuliah di Unswagati? Ini menujukkan Unswagati sudah menjadi universitas berkualitas,” katanya. Di kepemimpinannya lima tahun ke depan, Azis ingin dunia pendidikan termasuk UGJ mendapatkan dukungan penuh. Sehingga universitas ini menjadi lebih dikenal di kancah nasional. Bahkan, Azis mendaulat ketua YPSGJ menjadi dewan pertimbangan Pemerintah Kota Cirebon. “Kualitas UGJ tidak kalah dengan universitas lainnya. Karenanya kami butuh pertimbangan akademis untuk membangun Kota Cirebon kedepan. Itulah bentuk kepercayaan penuh terhadap UGJ,” tandasnya. Ketua YPSGJ Dadang Sukandar Kasidin menambahkan, UGJ telah berusia 58 tahun setelah didirikan lewat Akta Notaris Mr Joko dengan fakuktas hukum dan fakultas ekonomi di awal pembukaannya. Kemudian bergabung IKIP PGRI Ciwaringin. Dalam proses perjalanannya mendirikan pascasarjana kemudian tahun 2008 membuka fakultas kedokteran, tahun 2015 diselenggarakan Prodi PGSD, kemudian FKIP dipercaya menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Rencananya fakuktas teknik akan membuka Prodi Teknik Elektro dan Prodi Penataan Kota dan Tata Wilayah. Bahkan FKIP akan membuka prodi vokasi. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait