Pemda Cirebon Canangkan Wisata Gerabah di Sitiwinangun

Senin 21-01-2019,22:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon berencana akan mencanangkan wisata gerabah di Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang. Hal tersebut diungkapkan, Penjabat Bupati Cirebon Dicky Saromi pekan kemarin. Menurut Dicky, dari sektor alam, Desa Sitiwinangun sangat mendukung. Karena desa tersebut merupakan sentra gerabah dan sangat mempunyai keunggulan menjadi lokasi pariwisata yang bisa diandalkan. “Nanti, ada wisata satu paket, di mana wisata gerabah ini harus masuk ke paket tersebut,” ujar Dicky. Menurutnya, wisata gerabah sangat diminati dan juga mempunyai nilai jual. “Bayangkan, banyak sekali potensi wisata di Kabupaten Cirebon yang original, yang di daerah lain belum tentu ada. Di sini itu ada wisata gerabah, ada kuliner Jamblang dan sebagainya,” tuturnya. Banyak sektor pendukung wisata gerabah di Desa Sitiwinangun. “Kenapa wisatawan yang datang ke sini senang? Sebab untuk datang ke Cirebon itu penuh kepastian dari segi waktu, ada kereta yang jamnya sudah pasti, ada juga pesawat dari BIJB yang jamnya juga sudah pasti,” ungkapnya. Sementara itu, Kuwu Desa Sitiwinangun Ratija Brata Menggala mengatakan, gerabah dari Desa Sitiwinangun lebih baik dan juga tahan terhadap cuaca. “Karena dibuat dari bahan campuran pasir dan tanah lempung, sehingga lebih tahan cuaca,” ujarnya. Menurutnya, dari segi ragam ukir pun gerabah Sitiwinangun sangat khas lokal, di antaranya khas mega mendung. \"Bentuknya juga sangat khas, yang tidak bisa didapati dari gerabah lainnya. Cara membuatnya juga beda, yaitu dengan cara pembakaran di tempat terbuka yang hanya butuh waktu 45 menit dan pembakaran di dalam yang butuh waktu 4-5 jam,” ungkapnya. Lebih jauh, dikatakan Ratija, jika proses pembakaran secara terbuka di sentra gerabah  ini merupakan proses pembakaran tercepat di dunia, dibandingkan proses pembakaran lainnya seperti di wilayah Plered. “Namun, meski yang tercepat, tak membuat hasil akhirnya mengecewakan,” tuturnya. Diakuinya, setelah bekerja sama dengan pihak Keraton Kasepuhan, kini mulai banyak pihak, terutama pelajar yang berdatangan ke Desa Sitiwinangun untuk mempelajari pembuatan gerabah. “Dari TK, SD, hingga ada dari pihak ITB juga pernah datang. Lebih jauh, kita berharap ada dampak turis dari BIJB ke sentra gerabah di desa ini,\" ujarnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait