DPUPR Terus Hindari Wartawan, DPRD Agendakan Pemanggilan Terkait Proyek DAK

Selasa 22-01-2019,18:50 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON–Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR), makin tertutup. Bahkan untuk pekerjaan di Jl Evakuasi, hingga kini tidak diketahui sejauh mana perkembangannya. Konsultan manajemen konstruksi (MK) yang disebut-sebut menghitung progres proyek, juga tak kunjung merilis hasil perhitungannya. Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Hanry David hanya mengatakan pekerjaan terus berjalan. Terutama di ruas jalan yang diberikan tambahan waktu melalui addendum kontrak, yakni Jalan  Pangeran Drajat dan Evakuasi. \"Untuk progresnya masih dalam penilaian konsultan,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Pernyataan serupa juga disampaikan dalam konfirmasi sebelumnya. Sejak memberikan tambahan waktu kepada kontraktor, DPUPR makin irit bicara. Praktis setelah addendum 50 hari berjalan hingga saat ini, tidak ada angka pasti mengenai perkembangan di lapangan. Diperkirakan proyek di Jl Evakuasi dan Jl Pangeran Drajat berakhir 14 Februari mendatang. Ini sesuai hitungan tambahan waktu yang dimulai 26 Desember tahun lalu. David juga tidak bersedia memberikan akses kepada manajemen konstruksi atau konsultan yang disebut-sebut sebagai pihak yang menghitung progres lapangan. Demikian pula dengan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPUPR, Yudi Wahono DESS yang tidak kunjung merespons permintaan wawancara. Di lain pihak, Komisi II DPRD berencana memanggil DPUPR, konsultan dan kontraktor dalam rapat dengar pendapat (RDP) besok atau lusa. Ketua Komisi II Agung Supirno mengaku banyak menerima pengaduan masyarakat. Juga  banyak pernyataan dari anggota dewan terkait dengan kondisi di lapangan. “Saya sering monitoring. Beberapa kali juga inspeksi. Ini perlu banyak yang diklarifikasi,” tandasnya. Agung menekankan, inspeksi maupun RDP merupakan bentuk pengawasan DPRD. Tujuan akhirnya ialah pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Juga sesuai dengan kontrak agar tidak ada masalah di kemudian hari. Ia mencontohkan penggantian culvert box dengan cor semen. Saat diklarifikasi di lapangan, kontraktor berdalih kehabisan material culvert box. Sehingga timbul pertanyaan. Apakah boleh penggantian material demikian? \"Mudah-mudahan dengan dorongan dan pengawasan dari kita, pekerjaan menjadi lebih baik dan terkontrol,\" tandasnya. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait