Mr Seven Eleven

Rabu 23-01-2019,05:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

FROM hero to apalah namanya. Reputasinya menembus langit. Tiga tahun lalu. Sekarang di dalam tahanan. Di Jepang. Sudah tiga kali perpanjangan masa penahanan. Ia tetap merasa tidak bersalah. Itulah nasib Carlos Ghosn. Orang yang menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan. CEO terbaik di lingkungan pabrik mobil dunia. Nasibnya lebih buruk dari Meng Wanzhou. CFO Huawei yang ditahan di Kanada itu. Putri pendiri raksasa IT Ren Zhengfei itu. Yang bisa minta ditahan luar. Dengan jaminan uang Rp10 miliar. Dan jaminan teman-teman Kanadanya. Ghosn sudah minta ditahan luar. Dengan jaminan berapa pun. Sanggup juga seperti Meng: tidak lari. Akan tetap di Jepang. Paspornya ditahan. Dijaga 24 jam. Dengan biaya penjagaan ditanggungnya sendiri. Dipasangi gelang digital. Di kakinya. Agar polisi selalu tahu di mana posisinya. Tetap tidak dikabulkan. UU Jepang tidak mengenal uang jaminan. Seorang tersangka harus terus  ditahan. Sampai ada putusan pengadilan. Tuduhannya: penyalahgunaan uang perusahaan Nissan. Yang lapor: orang dalam Nissan. Yang tidak dipublikasikan siapa nama dan jabatannya. Padahal banyak padahalnya. Tanpa Ghosn Nissan sudah bangkrut. Hutangnya 20 miliar dolar. Produknya 46 model hanya 3 model yang laku. Saat itu Nissan sudah rugi 6,6 miliar dolar. Sekitar Rp100 triliun. Nissan pada dasarnya sudah menyerah. Sudah sulit untuk terus hidup. Sahamnya pun dilepas ke Renault.  Perusahaan mobil terbesar Perancis. Saham yang dilepas sampai 34,4 persen. Renault sendiri masih berani membeli Nissan karena Ghosn. Saat itu Ghosn sudah menjabat  wakil presiden di Renault. Ghosn sendiri bisa mencapai posisi itu karena prestasinya. Ghosn-lah yang menyelamatkan Renault. Juga dari ancaman kebangkrutan. Menjadi perusahaan mobil yang berjaya lagi. Berkibar tinggi di pasar Eropa. Yang keuangannya menjadi sangat sehat. Sehingga mampu membeli Nissan. Tapi yang lebih penting adalah karena Ranault memiliki pemimpin seperti Carlos Ghosn. Yang dianggap tahu bagaimana menyelamatkan Nissan. Dan bisa. Dan mampu. Seperti dulu Ghosn menyelamatkan Renault.  Maka oleh Renault Ghosn ditugaskan memimpin Nissan. Jabatan pertamanya langsung  sebagai direktur operasional. Saat itulah Ghosn bikin \"Rencana Menghidupkan Nissan\". Dengan perencanaan yang konkrit: Tahun pertama langsung laba. Hutang turun 50 persen. Akan berhenti kalau target itu tidak tercapai. Semua orang terbelalak. Begitu besar nyali Ghosn. Begitu muluk targetnya. Pengalaman menghidupkan kembali Renault rupanya memberikan keyakinan dan percaya diri. Langkah yang dilakukan memang sedrastis targetnya. PHK dilakukan besar-besaran. 21 ribu karyawan dipensiunkan. Lima pabrik Nissan ditutup. Jumlah pemasok dikurangi. Penyertaan saham di banyak perusahaan diciutkan. Hasilnya luar biasa. Semua target tercapai. Kalangan bisnis di Jepang gempar. Nissan selamat. Bahkan moncer lagi. Carlos Ghosn adalah orang Lebanon. Yang lahir di Brasil. Kuliah di Perancis. Punya tiga kewarganegaraan: Lebanon, Brasil, Perancis. Hanya setahun Ghosn menjadi direktur operasional. Perusahaan sudah sehat kembali. Lalu diangkat jadi CEO Nissan. Sebelum jabatannya dinaikkan Ghosn bikin perencanaan baru: \"Program 180\". Yang harus tercapai dalam dua tahun. Intinya: penjualan mobilnya harus naik 1 juta. Margin labanya harus 8 persen. Hutangnya harus 0. Program 180 itu pun tercapai. Bahkan terlampai. Hutangnya habis. Marjin labanya malah 11 persen. Menjadi perusahaan mobil yang paling menguntungkan di dunia. Ghosn menjadi pahlawan besar di Jepang. Ia mendapat julukan \"Mr Fix It\". Nama Carlos Ghosn sampai jadi merk bento: Carlos Ghosn Bento. Makanan bento dalam box. Kesukaan para karyawan dan eksekutif. Yang waktu makan siangnya sempit. Jadi lambang pekerja keras. Carlos Ghosn Bento jadi buah bibir

Tags :
Kategori :

Terkait