Aktivitas Kembali Normal Pasca Ambrolnya Atap Puskesmas

Kamis 24-01-2019,21:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Pasca atap Puskesmas Gembongan yang ambruk disapu angin kencang Selasa (22/1) kemarin, aktivitas di puskesmas tersebut, Kamis (23/1) mulai berjalan normal. Hampir tidak terlihat sisa-sisa atau tanda-tanda jika sehari sebelumnya atap puskesmas bagian tengah yang baru saja dibangun sekitar dua bulan lalu, terbang disapu angin kencang. Kepala Puskesmas Gembongan dr Bowo kepada Radar Cirebon menuturkan, atap yang dibangun tersebut masih tanggung jawab pelaksana pekerjaan. Pasalnya, ada masa garansi, sehingga pihak puskesmas ataupun Dinas Kesehatan tidak perlu mengeluarkan uang untuk perbaikan. “Itu masih tanggung jawab mereka (pemborong, red) masih ada garansi. Untuk aktivitas semuanya normal. Tidak ada kerusakan berarti, selain atap yang terbang dan ambruk kemarin,” ujarnya. Bahkan menurutnya, kerusakan yang terjadi pada bagian atap, tidak menyebabkan peralatan listrik ataupun elektronik serta persediaan obat-obatan yang ada di puskesmas rusak. Semua fasilitas dalam keadaan aman dan berfungsi dengan baik. “Semuanya aman. Yang rusak itukan atap tengah yang memang dulunya taman. Cuma waktu itu ada penambahan atap untuk menutup ruang di tengah itu biar bisa difungsikan. Jadi, yang bocor tidak ke ruangan-ruangan,” imbuhnya. Sementara itu, dari pantuan Radar Cirebon, buntut dari terbangnya atap puskesmas Gembongan kemarin, sejumlah anggota dari Polsek Babakan terlihat masih berada di lokasi. Petugas kepolisian masih meminta keterangan dari pelaksana pekerjaan, sekaligus membawa potongan kecil material atap untuk barang bukti. Sebelumnya, salah seorang warga sekitar, Ratna kepada Radar menuturkan, jika kondisi bangunan yang rusak di lokasi tersebut hanya atap bangunan puskesmas saja. Sementara bangunan milik warga tidak mengalami kerusakan. “Kerusakan mungkin hanya pada bagian rumah warga yang kena atap puskesmas saja. Itupun kerusakannya kecil. Yang lain sih baik-baik saja. Bahkan, nyaris tak ada yang rusak. Hanya bangunan puskesmas ini yang kelihatannya rusak berat,” ujarnya. Dikatakan Ratna, angin yang menerjang puskesmas begitu cepat. Namun ia memastikan tak melihat pusaran angin. Ia hanya mendengar suara gaduh dan berikutnya atap puskesmas terbang dan jatuh di depan puskesmas. “Kalau puting beliung ya harusnya rusaknya banyak. Ini sih hanya puskesmas saja. Jadi, mungkin bukan puting beliung, ini angin kencang saja. Saya juga tadi tidak lihat pusaran anginnya,” imbuhnya. Sementara itu, salah satu pegawai Puskesmas Gembongan Hj Ecim kepada Radar mengatakan, saat musibah terjadi, kondisi puskesmas sedang sepi. Karena sudah sore dan pelayanan sudah selesai. Menurutnya, saat ini hampir seluruh ruangan di dalam puskesmas terkena air hujan, akibat atap yang seluruhnya tercabut tersebut. “Tadi pelayanan sudah selesai. Gak ada orang di kantor puskesmas. Kalau peristiwanya terjadi sebelum hujan turun, kayaknya angin kencangnya hampir merata. Soalnya langit mendung banget,” jelasnya. Tak berapa lama, sejumlah anggota PLN, Kepolisian, BPBD dan warga sekitar bahu-membahu mengevakuasi bangkai atap puskesmas tersebut, agar tidak mengganggu pengguna jalan lain. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait