Tiga Warga Perbutulan Positif DBD, Dinkes Langsung Fogging

Jumat 25-01-2019,23:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Setelah tiga warga Kelurahan Perbutulan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon dinyatakan positif demam berdarah (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) langsung melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan fogging (pengasapan), Kamis (24/1). Fogging dilakukan di sejumlah titik radius 100-200 meter dari hasil penyelidikan epidemologi tempat jentik di wilayah Kelurahan Perbutulan. Kepada Radar Cirebon, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon Sartono SKM MPH menyampaikan, fogging difokuskan pada wilayah atau kasus dari hasil EP. \"Fogging kita lakukan di radius 200 meter dari titik fokus EP,\" ungkapnya usai melakukan fogging, Kamis (24/1). Dikatakannya, PSN lebih penting dibanding fogging. Sebab, fogging hanya menyelesaikan masalah pada nyamuk dewasa. Oleh karena itu, pihaknya lebih mengupayakan dan mengoptimalkan PSN. Saat ini, pada bulan Januari 2019, sudah ada 15 orang terkena kasus DBD. Meski demikian, rumah bebas jentik nyamuk di Kabupaten Cirebon di atas 95 persen. \"Ada data kasus di rumah sakit menyatakan positif, kemudian ditindaklanjuti. Syaratnya, ketika dilakukan fogging tadi, rumah yang bebas jentik juga harus kurang dari 90 persen,\" ujarnya. Disebutkannya, kasus DBD di Kabupaten Cirebon sudah mengalami penurunan setiap tahunnya. Bahkan, mengalami penurunan drastis, yakni di tahun 2015 ada 1.247 kasus, 2016 ada kenaikan yakni 1.877 kasus, tahun 2017 turun secara drastis sebesar 70 persen yakni hanya 274 kasus dan tahun 2018 ada 215 kasus. \"Tahun ini sudah ada 15 kasus dan tidak ada korban jiwa. Mudah-mudahan tidak sampai ada korban. Ini berkat program PSN dan jumantik (juru pemantau jentik nyamuk),\" tandasnya. Terpisah, salah seorang korban DBD asal Kelurahan Perbutulan, Ubaidillah (39) memberikan apresiasi terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon atas langkah cepat tanggap darurat menangani DBD. \"Alhamdulillah, sudah ada upaya nyata. Semoga ke depan, tidak ada korban lagi. Kalau bias, jangan nunggu ada korban dulu. Lakukan upaya lebih proaktif,\" ucapnya. Sementara itu, Kepala MI Al Washliyah Perbutulan, Sulaiman Hakim mengaku senang sekolahnya difogging. Meski tidak ada korban DBD, namun langkah tersebut dinilai tepat. \"Alhamdulillah, meski dari 528 murid di sekolah kami tidak ada yang terjangkit demam berdarah, tapi pencegahan sangatlah penting. Kegiatan ini kami sambut baik. Ini juga baik bagi kesehatan murid,\" kata Sulaiman. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait