Korban Tewas Masih Terjebak Lumpur

Minggu 27-01-2019,15:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAKASSAR - Korban tewas yang terjebak lumpur masih terus bertambah. Tim evakuasi juga terus bergerak. Hingga hari ke-4, Jumat, 25 Januari, total 55 korban tewas telah ditemukan. Tersebar di beberapa daerah. Rinciannya, Gowa (33), Jeneponto (13), Pangkep (1), Makassar (1), Wajo (1), Takalar (2), dan Maros (4). Gowa dan Jeneponto merupakan dua kabupaten yang terparah terdampak bencana. Di Gowa, korban tewas akibat longsor ditemukan lagi empat orang, kemarin. Tiga di antaranya warga Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya. Yakni, Maudu (65), Husni Dg Tutu (41), dan Nia Daniati. Seorang lagi warga Desa Pattalikang, Kecamatan Manuju, Dg Lobo (35). Dengan penemuan itu, total korban meninggal akibat longsor dan banjir di Gowa yang ditemukan sudah mencapai 33 orang. Tersisa 15 korban yang masih hilang karena tertimbun longsor. Meliputi, 14 orang warga Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju (dari total 23 yang dinyatakan hilang/tertimbun) dan seorang lagi warga Dusun Kananga, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju. Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni, memastikan akan terus melanjutkan evakuasi korban longsor di dua Dusun ini bersama Dandim 1409/Gowa Letkol INF Nursubekhi dan beberapa anggota tim evakuasi lainnya dari pihak kepolisian dibantu warga. \"Dengan menggunakan alat berat ekskavator dan seekor anjing pelacak dari Sat Shabara Polda Sulsel semoga semua korban bisa kita dapat,\" harapnya, di sela evakuasi. Terkait akses jalan menuju Kelurahan Sapaya dari Desa Patallikang material longsor yang ada di lima titik, kemarin sudah berhasil dibuka. Mulai dari Desa Tamalatea, Desa Jonjo, hingga Desa Sicini. \"Besok (hari ini) kita akan masuk ke titik enam di kelurahan Jenebatu, luasan longsor di sana ada 100 meter dengan ketebalan 2-3 meter,\" ucap Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga. Shinto memastikan, timnya akan terus berupaya untuk bisa menembus Sapaya yang sudah terisolasi pascalongsor Selasa, 22 Januari lalu. Ini agar bantuan logistik bisa segera diberikan. Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menegaskan, bantuan logistik untuk semua korban bencana dipastikan akan terpenuhi baik di dataran rendah maupun tinggi. Hanya saja untuk saat ini dataran tinggi harus segera dimaksimalkan pembukaan jalur sebab via helikopter belum bisa dimaksimalkan karena terkendala cuaca. \"Jika darat sudah bisa diakses, kendaraan pengiriman logistik akan kita segerakan,\" katanya. Sementara di Jeneponto, korban tewas yang berhasil ditemukan tim evakuasi kembali bertambah. Hingga malam tadi, BPBD merilis 13 warga tewas. Kemarin, tiga mayat ditemukan Basarnas. Masing-masing Juwita (8), warga Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu dan Rafliandy (17), warga Desa Sapanang, Kecamatan Binamu. Termasuk anak Syafruddin yang hanyut bersama ibunya, Nawir (20), di Desa Sapanang. Nawir ditemukan Basarnas tertimbun lumpur di persawahan. Bupati Jeneponto Iksan Iskandar mengatakan yang terlapor valid hilang sisa dua orang. Istri Syarifuddin, Limang (50), dan bayi laki-laki usia satu lebih bernama Iccank. \"Lainnya sudah bertemu keluarga,\" katanya. Untuk keluarga korban yang meninggal, masing-masing akan diberikan santunan Rp15 juta dari Kementerian Sosial. 11 orang sudah dilaporkan. \"Sisa korban yang baru ditemukan, direkomendasikan menyusul,\" sambungnya. (sua-mum/rif-zuk)

Tags :
Kategori :

Terkait