Prabowo: Jangan Disebut Lagi Menteri Keuangan, Tapi Menteri Pencetak Utang

Minggu 27-01-2019,21:43 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali mengkritik keras pemerintah, terutama terkait utang yang ia sebut menumpuk. Bahkan dia menyebut Menteri Keuangan lebih pantas disebut sebagai menteri pencetak utang. \"Kalau menurut saya, jangan disebut lagi lah ada Menteri Keuangan. Mungkin menteri pencetak utang,\" kata Prabowo saat menyampaikan pidato di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (26/1). Meski tak menyebut nama Sri Mulyani yang merupakan Menkeu saat ini secara spesifik dalam pidato, tetapi Prabowo berulang kali menyinggung soal utang Indonesia yang saat ini semakin menumpuk. \"Utang menumpuk terus, bangga berutang, yang suruh bayar orang lain,\" katanya. Dia pun kemudian menjanjikan akan mengumpulkan putra dan putri terbaik bangsa jika kelak dirinya dan Sandiaga Uno terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Namun kata dia, para putra-putri ini tak hanya pintar dan cerdas, teapi juga harus berhati bersih agar bisa bekerja dengan tanggung jawab yang tinggi. \"Saya sampaikan bahwa kita akan kumpulkan putra dan putri terbaik bangsa Indonesia, the best and the brightest sons and daughters of Republic Indonesia. Kita akan kumpulkan yang terbaik dari semua kelompok etnis, dari semua suku, semua agama, dari semua latar belakang,\" katanya. Bahkan, menurut Prabowo, ketika dia terpilih dan membentuk Kabinet Adil dan Makmur, kabinet menteri yang dia namai jika kelak terpilih sebagai presiden, dia pun akan memanggil para calon menterinya untuk menandatangani sebuah surat perjanjian.

\"Nanti akan buat perjanjian, saya panggil satu-satu. Siap untuk bekerja untuk bangsa, siap bersih, siap tidak korupsi, siap tidak berikan proyek ke keluarga, menantu, cucu, atau tetanggamu. Kalau tidak siap, jangan jadi menteri saya,\" kata Prabowo. Namun, terkait penyelesaian masalah Indonesia yang ditudingnya telah mengalami stadium lanjut, Prabowo mengaku tak bisa menyelesaikannya dengan mudah. Dirinya pun memerlukan dukungan dari semua pihak. (*) \"Saudara-saudara, saya menerima dukunganmu sebagai kehormatan, tetapi jangan mengira saya ini orang sakti yang bisa dengan tongkat saya \'simsalabim\' selesai (masalah di Indonesia), tidak bisa. Ini kalau ibarat penyakit, saya katakan stadium sudah cukup lanjut, sudah lumayan parah,\" katanya.
Tags :
Kategori :

Terkait