Warga Jabar Bantu Gaza Bangun Masjid

Senin 28-01-2019,18:32 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

BANDUNG–Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam keikutsertaannya menciptakan kedamaian dunia dan membangun solidaritas sesama muslim diimplementasikan dengan membangun masjid di Kota Gaza, Palestina. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meluncurkan desain masjid terbesar Indonesia pertama di Kota Gaza, Palestina, bersama yayasan Aman Palestin dan Badan Wakaf Salman ITB di Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), Minggu (27/1). Menurut Kang Emil, sapaannya, desain yang dia buat sendiri untuk membangun ulang Masjid Ajlin yang hancur akibat agresi militer Israel tahun 2014, memiliki beberapa opsi. Setiap opsi, memiliki keunikan dan tingkat kesulitan tesendiri saat mendesainnya. “Kalau mendesain masjid di luar negeri, tingkat kesulitannya adalah harus ada penyesuaian dengan budaya setempat,” tuturnya. Dari beberapa opsi yang ditawarkan, akhirnya, warga Kota Gaza memilih satu dari beberapa opsi yang ditawarkan. Yakni dengan 5 kubah, dinding masjid dihiasi relief Asmaul Husna dan kaligrafinya terinspirasi dari logo Masjid Salman ITB. “Kemudian, desain interiornya akan diberikan unsur budaya Jawa Barat,” imbunya. Berdasarkan letak geografis, masjid tersebut akan dibangung berjarak sekitar 50 meter dari laut dan lima kilometer dari pusat Kota Gaza. Tanah yang dibutuhkan untuk membangun masjid tersebut seluas 1.200 meter persegi dengan konsep bangunan dua lantai. “Rencananya, pembangunan akan dimulai pada bulan Agustus 2019 mendatang,” terangnya. Ditambahkan oleh Emil, untuk membangun masjid tersebut, dibutuhkan anggaran sebesar Rp20 miliar. Oleh sebab itu, dia menghimbau kepada masyarakat untuk menunjukkan kepeduliannya dengan ikut memberikan donasi seikhlasnya. “Mudah-mudahan, dalam hitungan bulan, dana bisa terkumpul, baik penggalangan dana individu maupun korporasi,” imbuhnya. Secara pribadi, mendesain masjid merupakan komitmen pribadi sejak dia berprofesi menjadi arsitek. Apalagi, pesan dari mendiang sang ayah pernah berwasiat agar tidak pernah berhenti membangun masjid. “Sejak kecil, saya selalu diajak ayah untuk ikut serta membangun masjid. Apalagi beliau merupakan ketua pembangunan masjid di Cigadung dan ketua DKM,” terangnya. Sebagai seorang sarjana arsitektur, Emil sudah mendedikasikan dirinya untuk membangun tempat ibadah di berbagai tempat. Di antaranya, Masjid Raya Sulsel, Masjid Raya Jawa Barat, Masjid di Kota Baru Parahiyangan, masjid di Spanyol dan Gaza. “Sudah lebih dari 30 masjid yang saya desain. Terbaru, mendesain masjid di Lombok, NTB,” pungkasnya. (jun/rls)

Tags :
Kategori :

Terkait