CIREBON-Relokasi pedagang kaki lima (PKL) Jl Cipto Mangunkusumo kembali ditunda. Sudah setahun rencana ini terus diundur. Untuk waktu berdekatan ini saja, Ir Hj Yati Rochayati dua kali menganulir pernyataannya sendiri. “Sudah beres. Tinggal diangkut secepatnya. Minggu ini Cipto beres,” ujarnya. Rupanya jadwal itu gagal total. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disdagkop-UKM) tersebut kembali merencanakan penempatan di akhir Januari. “Nanti kita seremonikan. Sudah diagendakan akhir Januari,” katanya. Namun, hingga kemarin tidak ada tanda-tanda selter ditempati. Bahkan ada kabar diundur sampai 6 Februari. Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), R Yuki Maulana Hidayat membenarkan jadwal ini. Launching selter Jalan Cipto Mk sudah diagendakan. “Iya, tadi dari sana (Disdagko-UKM) dikasih tahu tanggal 6 Februari,” Ucapnya kepada Radar Cirebon. Yuki mewanti-wanti Disdagkop-UKM untuk serius dalam penataan. Jangan mengulang kejadian di Selter PKL di Stadion Bima. “Waktu itu kan bilang selter Bima sudah siap. Nggak taunya sepi,” tuturnya. Disdagkop-UKM diharpakan dapat gencar sosialisasi. Mengajak PKL untuk pindah. Tidak hanya sekdar melarang,. “Kalau penertiban itu ranahnya Satpol PP. Jadi untuk sosialisasi dna lain-lain, disdagkop harusnya lebih serius,” katanya. PKL di Jl Cipto Mk sudah puluhan tahun jualan. Ada juga yang baru lima tahun buka usaha. Seperti Titi (40). Warga Suradinaya tersebut sudah 8 tahun berjualan di Jalan Cipto. Ia sebetulnya tidak rela meninggalkan lapak dagang yang sudah ditempatinya bertahun-tahun tersebut. “Kalau di jalan begini, banyak yang lewat,” katanya. “Sebetulnya nggak setuju (pindah). Tapi ini anak sakit, mau ditengokin,” imbuhnya. Titi, salah satu pedagang yang terdata di Selter Jl Cipto Mk sebetulnya berat hati untuk pindah. Pedagang lainnya, Eni (50) sebaliknya. Dia sudah siap dengan pemindahan ke Selter Jl Cipto. Dipindahkannya pedagang ke selter lebih baik ketimbang harus tak lagi berjualan lagi. Meski ia sudah memperkirakan pendapatannya akan berkurang drastis. \"Saya sudah lama disini, hampir 15 tahun. Tapi gimana lagi,\" ujar Eni. (myg)
Kategori :