Kadis Ketahanan Pangan Sebut Penerima RTM Masih Proses Verifikas

Rabu 30-01-2019,15:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON–Bantuan ayam untuk Rumah Tangga Miskin (RTM) di Kabupaten Cirebon tahun 2019 bertambah dari tahun sebelumnya. Sasarannya empat kecamatan. Di antaranya Kecamatan Ciwaringin, Susukan, Arjawinangun dan Gegesik. Jumlahnya ada 6.736 RTM. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon Muhidin SP MM mengatakan, bantuan RTM di Kabupaten Cirebon 6.736 dari Kementerian Pertanian berupa uang Rp500 ribu. Uang tersebut digunakan untuk membuat kandang ayam. Selain itu, kementerian juga memberikan 50 ekor ayam berikut pakannya selama empat bulan. Sebelum pemberian bantuan itu, dilakukan verifikasi terlebih dahulu. “Targetnya, bulan Maret bantuan dari kementerian itu bisa disalurkan,” katanya kepada Radar Cirebon. Menurutnya, untuk teknis para RTM yang mendapatkan bantuan, itu berdasarkan data dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Artinya, mereka yang mendapatkan bantuan sudah dipastikan RTM. \"Syaratnya yang ada di database kemensos. Jadi, sudah terdata,\" terangnya. Sejauh ini, sambung dia, untuk di Kecamatan Gegesik sudah ada 3.051 RTM yang terdata dan tinggal diverifikasi saja. \"Selama ini kandang bentuk uang. Nanti kita bentuk kelompok unit pelaksana kegiatan kelompok. Per kelompok ada 70 RTM. Ini untuk memudahkan buka rekening. Dan nanti pencairannya melalui rekening kelompok masing-masing,\" tuturnya. Lebih lanjut dia menyampaikan, bantuan tersebut akan diawasi. Ada tim khusus dari Kementan, baik itu melalui tingkat provinsi maupun kabupaten. Dengan demikian, bantuan itu dapat memberikan manfaat dan merubah nasib RTM. \"Semua ini pengadaannya langsung dari kementerian. Dinas hanya memfasilitasi para RTM di Kabupaten Cirebon,\" paparnya. Mantan Sekretaris Dinas Pertanian itu mengaku, bantuan ayam yang disalurkan kepada RTM tahun lalu, sekarang sudah banyak yang bertelur. Karena itu, dalam kegiatan tersebut, pihaknya juga mengundang Dinas Koperasi dan UKM agar bisa dipasarkan. \"Kebutuhan telur kita diambil dari Lumajang, Blitar dan Kuningan. Masa sih kita tidak ingin mengangkat ekonomi masyarakat Kabupaten Cirebon sendiri?” imbuhnya. Sekarang, lanjut dia, jika produksi telur dari 4.788 RTM tahun lalu itu jumlah ayamnya 239.400 ekor dan yang mati misalnya 20 persen, maka tinggal 200.000 ekor ayam. Jika per hari 100 ribu ekor, berarti sudah 100 ribu telur yang dihasilkan. Itu berarti, sudah mengurangi impor telur ayam per hari. \"Sangat langka masyarakat membutuhkan telur untuk jamu. Sebab, bantuan ini berupa telur ayam kampung unggulan,\" pungkasnya. (sam) 

Tags :
Kategori :

Terkait