Renovasi Alun-alun Kejaksan, Kapasitas Parkir Jadi Sorotan

Kamis 31-01-2019,16:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Penataan alun-alun mesti mempertimbangkan dampak lalu Lintas. Terutama dalam pembangunan basement parkir. Sehingga bisa meminimalisasi masalah baru dan kemacetan. Ketua At Taqwa Center Dr H Ahmad Yani MAg mengusulkan agar basement bisa menampung jumlah kendaraan yang selama ini parkir di alun-alun. Sehingga keberadaannya benar-benar menjadi solusi. \"Ini perlu kajian dan perhitungan. Tentu dishub sudah punya perhitungannya,” ujarnya. Dalam perhitungan Dinas Perhubungan (Dishub), alun-alun mampu menampung 99 mobil. Ditambah lahan parkir At Taqwa 27 mobil. Itu merupakan hitungan dari hari-hari biasa dan saat Salat Jumat. Dari hitungan itu, diharapkan nantinya jumlah kendaraan yang bisa ditampung tidak berkurang. Dan malah menimbulkan masalah baru. Berupa kemacetan di Jl RA Kartini dan Jl Siliwangi. “Jadi kalau ada basement itu, paling nggak menampung 126 mobil,” ucapnya. Antisipasi dari sisi parkir ini sangat penting. Mengingat dengan revitalisasi alun-alun, diprediksi pengunjung juga akan berdatangan. Yang pada akhirnya akan menjadi pusat keramaian. Yani menekankan, keberadaan basement bukan semata-mata kepentingan At Taqwa. Sebab warga yang datang ke alun-alun bukan hanya yang ingin ibadah ke masjid. Tapi ada yang olahraga upacara dan lainnya. \"Jadi ini kepentingan parkir itu kepentingan bersama. Bukan At Taqwa saja,\" katanya. Mengenai desain alun-alun, Yani tak mempersoalkan. Terutama dari sisi estetika, historis tugu proklamasi, dan utilitas dengan hadirnya ruang kreatif masyarakat dan taman membaca. Bahkan ia mendukung ruang bagi masyarakat berkegiatan. Namun yang harus dicatat oleh pemkot. Alun-alun Kejaksan sebagai ikon kota dalam keagamaan. Setahun ada tiga hingga empat kali kegiatan keagamaan. Termasuk salah Idul Fitri dan Idul Adha. Dari sisi ini, desain harus ada jalan tengah. Agar semua kepentingan dapat terfasilitas. Di lain pihak, Anggota Komisi II DPRD Ir H Watid Syahriar mengusulkan rekayasa lalu lintas untuk merubah arus kendaraan. Terutama mengakomodasi keberadaan tugu proklamasi. Tapi ia juga meminta pertimbangan mengenai urgensi lapangan olahraga di alun-alun. Menurut hematnya, hal ini tidak diperlukan, seperti lapangan yang secara khusus untuk olahraga tertentu. \"Lapangan sepertinya tidak. Tapi lintasan jogging di seputaran alun-alun-alun, tetap harus ada,\" katanya. Ia sepakat, desain perlu memperhatikan tempat parkir. Basement yang dibuat hendaknya berkapasitas lebih dari 200 ratus mobil. Ini untuk menampung pengunjung, sehingga tidak ada kendaraan yang parkir disekitar area alun-alun. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait