Sayuran Panen Melimpah, Harga Anjlok

Minggu 03-02-2019,11:01 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON – Petani sayuran di Desa Winong, Kecamatan Gempol senang karena hasil panennya melimpah. Namun mereka juga terpukul karena harga jual sayuran yang dipanen turun drastis. Bahkan untuk komoditi cabai dan kacang panjang, harga turun hingga 3 kali lipat. Jika tahun sebelumnya cabai merah dihargai Rp25 ribu, kini hanya dijual Rp6.000 hingga Rp7.000. Begitu pun cabai hijau. Tahun 2018 bisa mencapai Rp12 ribu, namun sekarang hanya Rp3.500 sampai Rp4.000 saja. “Kacang panjang sekarang hanya Rp2.000 saja. Tahun sebelum-sebelumnya Rp9.000. Begitu juga mentimun. Sekarang per kilogramnya cuma Rp800 sampai Rp900. Sebelumnya bisa sampai Rp2.000,” ujar Surnata (56) petani di Desa Winong, kemarin. Lanjutnya, di antara sayuran yang dipanen, yang stabil harganya hanya terong biru. Yakni Rp2.500 hingga Rp3.000 per kilogram. Selain harga yang menurun, petani juga mengeluhkan beberapa penyakit yang menyerang sayuran di perkebunan mereka. Seperti pada cabai yang umumnya terkena penyakit pitak atau sengatan tawon yang menyebabkan kebusukan. Surnata menuturkan, penyebab turunnya harga sayuran adalah melimpahnya hasil panen. Hal tersebut menyebabkan pengiriman sayuran petani Desa Winong ke Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah tidak lagi dilakukan. Senada dikatakan petani lainnya, Sapingi (62). Dirinya menuturkan, meski harga jual di musim panen sekarang menurun, ia masih bisa bersyukur atas limpahan hasil panen yang mencapai 2 kali lipat dari tahun sebelum-sebelumnya. “Biarpun murah, tetapi Allah adil dengan ditambah rezekinya melalui hasil panen yang melimpah. Jika sebelumnya memerlukan 2 kali angkut mobil, sekarang sampai 4 kali angkut. Alhamdulillah disyukurin aja,” katanya. Disamping itu, Sapingi berharap petani dapat tersejahterakan dengan harga yang stabil. Dengan begitu jika panen melimpah, keuntungan yang didapatkan juga melimpah. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait