Acep Buka Dialog Pembauran Kebangsaan

Sabtu 16-02-2019,05:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN–Bupati H Acep Purnama SH MH membuka dialog pembauran kebangsaan yang digelar Badan Kesbangpol Kuningan di Wisma Permata, Kamis (14/2). Kegiatan itu dihadiri Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), serta perwakilan seluruh etnis di Kabupaten Kuningan. Plt Kepala Bidang Ketahanan Bangsa Kesbangpol Kuningan Ancelmus Juanda S SH menuturkan, silaturahmi dan dialog kebangsaan ini merupakan salah satu upaya strategi pemerintah dalam menciptakan iklim yang kondusif. Sehingga dapat melahirkan sikap masyarakat yang dapat menerima kemajemukan dan keberagaman suku, agama, ras, dan antar golongan dalam wadah NKRI. “Semoga setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta dapat meningkatkan rasa nasionalisme serta wawasan kebangsaannya dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Sekaligus mampu menggelorakan semangat kebersamaan dan persatuan, dalam kerangka kebangsaan dan kebhinekaan di antara masyarakat,” papar Ancelmus. Sementara itu, Bupati H Acep Purnama menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak Forum Pembauran Kebangsaan, FKUB, serta seluruh etnis yang ada di Kabupaten Kuningan baik Sunda, Jawa, Tionghoa, Arab, Papua, Batak, Flores, Madura, Padang/Minang, serta perwakilan Paseban Cigugur karena dapat bersilaturahmi bersama. Sesuai dengan tema kegiatan “Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan dan Menjaga Pancasila”, dalam implementasi persatuan dan kesatuan untuk menjaga kondusivitas daerah. “Saya berharap masyarakat Kabupaten Kuningan yang pluralis, adanya keberagaman, berbeda latar belakang suku, agama, ras dan antar golongan dapat senantiasa mempererat tali silaturahmi, tali persaudaraan dan menjaga kebersamaan di setiap aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” harapnya. Bupati berpesan agar semua tokoh masyarakat dan pelajar yang berbeda latar belakang etnis, suku, agama, ras, dan antar golongan yang hadir pada kesempatan ini menjadi motivator untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kerukunan. “Hindari gesekan yang menimbulkan disharmoni, ini akan bermuara pada terhambatnya penyelenggaraan roda pemerintahan dan pembangunan,” pungkasnya. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait