INDRAMAYU- TPI Karangsong merupakan TPI terbesar di Indramayu, dan sudah saatnya menjadi pelabuhan nusantara. Pasalnya, Indramayu merupakan daerah yang memiliki jumlah kapal nelayan terbesar dibandingkan dengan daerah lain. Sayangnya, hal ini belum didukung dengan pembangunan pelabuhan perikanan yang memadai. Akibatnya, banyak kapal yang memilih mendarat di luar Kabupaten Indramayu. “Lebih dari 50 persen kapal nelayan mendarat di luar Indramayu. Hal ini terjadi karena kondisi Pelabuhan Karangsong yang sempit. Daripada mereka harus antre cukup lama, maka lebih memilih mendarat di luar Indramayu,” kata H Suwarto, salah seorang pemilik kapal nelayan di Karangsong. Dikatakan Suwarto, di Karangsong harusnya sudah dibangun pelabuhan nusantara. Karena kalau sudah menjadi pelabuhan nusantara maka akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung seperti kolam labuh dan fasilitas pendukung lainnya. Sedangkan yang ada saat ini hanya sebatas Tempat Pelelangan Ikan (TPI). “Saya berharap pemerintah bisa membangun pelabuhan nusantara di Karangsong. Karena Indramayu memiliki jumlah kapal nelayan terbesar yaitu sekitar 500 an. Bahkan dari jumlah tersebut 300 kapal merupakan kapal cukup besar diatas 30 GT,” tandas Suwarto. Sementara itu, Ketua KPL Mina Sumitra Karangsong, H Darto menambahkan, saat ini jumlah raman kotor (nilai transaksi) di TPI Karangsong dalam setahun mencapai hingga Rp500 miliar. Jumlah ini, katanya, mengalami peningktan dibandingkan sebelumnya. Menurutnya, apabila di Karangsong bisa dibangun pelabuhan nusantara, tentunya jumlah raman akan lebih tinggi lagi. “Karena seluruh kapal akan mendarat di Karangsong,” ujarnya. (oet)
Transaksi di TPI Karangsong Capai Setengah Triliun Setahun
Senin 25-02-2019,09:01 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :