CIREBON-Bus Rapid Transit (BRT) Trans Cirebon direncanakan menyasar wilayah selatan Kota Cirebon. Khususnya Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Bagaimana sesungguhnya potensi penumpang di sana? Apakah tepat diberikan angkutan masal? Lima unit BRT Trans Cirebon hingga kini masih terparkir di halaman kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon. Ada beragam persoalan yang merintanginya segera mengaspal. Satu persatu terungkap. Termasuk soal kekurangan lima armada lagi yang belum dikirim Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kepala Dihub Kota Cirebon Atang Hasan Dahlan mengungkapkan, jumlah BRT yang seharusnya diterima Kota Cirebon adalah 10 unit. Ini sesuai dengan surat serah terima. Namun sampai saat ini baru lima yang diberikan. “Katanya, lima BRT ini dikasih ke Kabupaten Cirebon sama Indramayu,” ujar Atang, belum lama ini. Ia jelas tak mau mempertanggungjawabkan lima bus tersebut. Dengan memproses surat serah terima. Karena bisa jadi masalah nantinya. Masalah lainnya, ialah plat nomor, rute dan perizinan lainnya. Yang pengurusannya tertunda. Namun, cepat atau lambat BRT ini akan beroperasi. Kuncinya adalah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO) dari kementerian oleh walikota. Pemkot sendiri telah menggelontorkan Rp1 miliar untuk operasional. Untuk trayek, dishub juga sudah memproses nota dinas yang tinggal menanti persetujuan walikota. Sedikit bocoran dari Atang, trayek akan menyasar ke wilayah selatan Kota Cirebon. Sekitar Argasunya, karena angkutan umum disana kurang dan tidak memadai. Sedangkan mobilitas warga disana sudah tinggi. Atang pun menjamin, rute BRT tidak bersinggungan dengan angkot yang telah ada. PR lainnya adalah ketersediaan halte. Juga kesadaran masyarakat untuk naik dan turun sesuai dengan halte yang disediakan. Mengingat BRT ini operasionalnya tidak seperti angkot.
Bus Trans Cirebon ke Argasunya, Bagaimana Potensinya Ya?
Senin 25-02-2019,14:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :