AS Tunda Kenaikan Tarif Ekspor Tiongkok

Rabu 27-02-2019,04:28 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

WASHINGTON - Amerika Serikat menunda rencana kenaikan tarif lebih dari USD 200 miliar dalam ekspor Tiongkok, setelah adanya kemajuan substansial yang dibahas dalam pembicaraan perdagangan. Presiden Donald Trump berencana, akan mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Florida untuk menandatangani kesepakatan. Sebelumnya, para perunding kedua negara bertemu di Washington selama empat hari, yang berakhir pada hari Minggu (24/2). Perundingan tersebut, dalam upaya untuk menyelesaikan perang dagang selama berbulan-bulan, yang dikhawatirkan dapat merusak perekonomian global. \"Saya senang melaporkan AS telah membuat kemajuan besar dalam pembicaraan perdagangan kami dengan Tiongkok mengenai masalah struktural penting termasuk perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, layanan, mata uang, dan banyak masalah lainnya,\" tulis Trump di Twitter. Kantor berita resmi Xinhua melaporkan, kemajuan substansial pada masalah-masalah sulit dalam pembicaraan yang dipimpin oleh negosiator perdagangan utama Xi, Wakil Perdana Menteri Liu He. \"Delegasi datang selangkah lebih dekat untuk mewujudkan konsensus penting yang dicapai oleh Trump dan Xi akhir tahun lalu,\" kata Xinhua. Laporan itu mengatakan, para pihak juga sepakat untuk melakukan tindak lanjut sesuai dengan instruksi kedua kepala negara. \"Dengan asumsi kedua belah pihak membuat kemajuan tambahan, kami akan merencanakan KTT untuk Presiden Xi dan saya sendiri, di Mar-a-Lago, untuk menyimpulkan kesepakatan,\" tweet Trump. Efek dari penundaan tersebut, saham di Shanghai melonjak lebih dari lima persen pada Senin, memimpin reli di seluruh pasar Asia. Berita itu juga memicu pasar mata uang dengan yuan memperpanjang kenaikan ke level tertinggi tujuh bulan, sementara unit-unit berisiko tinggi lainnya juga naik terhadap dolar. Xi juga memberikan nada positif dalam surat yang dikirimkan Liu ke Trump pada hari Jumat. \"Kami berharap negosiasi akan diadakan dalam semangat \"win-win\" yang akan mengarah pada kesepakatan yang saling menguntungkan,\" kata Xi. Para analis mengatakan kedua pihak kemungkinan akan menyuarakan kesepakatan bersama untuk menyelesaikan bagian yang lebih mudah dari perselisihan perdagangan, peningkatan pembelian barang-barang Amerika, investasi yang lebih terbuka di China dan perlindungan yang lebih ketat untuk properti intelektual dan teknologi hak milik. Bagian-bagian sulit yang mencakup masalah-masalah seperti meningkatkan kembali strategi industri ambisius Tiongkok untuk keunggulan global, sementara itu, adalah pertanyaan lain. \"Ini jelas bukan akhir dari negosiasi, apalagi ketegangan mendasar antara kedua negara,\" kata Louis Kuijs dari Oxford Economics. (der/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait