Perhatian Pemkab Sangat Minim

Sabtu 25-09-2010,06:30 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIGUGUR - Melestarikan benda cagar budaya atau situs sangat penting. Karena memiliki nilai sangat berharga bagi sejarah ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Tak terkecuali Situs Cipari atau kini lebih dikenal dengan Site Museum Taman Purbakala Cipari, Kelurahan/Kecamatan Cigugur. Mencari letak Site Museum Taman Purbakala Cipari lumayan sulit. Selain berada di pedalaman penduduk Desa Cipari, tidak ada penunjuk arah yang jelas dari jalan raya menuju lokasi museum. Sedangkan jalan menuju museum harus melewati beberapa belokan. Jika tidak banyak bertanya, wisatawan baru bisa kesasar. Selain itu, ukuran jalannya juga pas-pasan. Jika banyak kendaraan masuk, jalanan akan langsung macet total. Terlebih lagi untuk ukuran bus. Meskipun bisa masuk lokasi, bus harus terlebih dulu bersusah payah melewati belokan sempit. Begitu juga lahan parkir yang seadanya. Memasuki museum, pemandangan tidak terawat begitu nampak. Kendati rumput taman cukup rapi, namun beberapa kolam taman dalam kondisi berlumut kotor hingga terkesan jorok. Bahkan, agar pengunjung tidak terjebak kedalam kolam, pengelola memasang peringatan larangan masuk kolam. Keadaan menyedihkan terjadi saat mengamati setiap sudut bangunan museum taman purbakala Cipari ini. Temboknya retak-retak dan sebagian besar catnya sudah mengelupas. Bangunan kamar mandi dan rumah dinas pengelola persis disebelah barat bangunan museum ternyata lebih memprihatinkan. Selain atapnya sudah keropos, fasilitas kamar mandinya sudah tidak berfungsi alias macet. Bahkan atap rumah dinas sudah menggelayut dan siap ambruk. ”Pemkab juga belum bisa membantu banyak Mas. Selama ini, Pemkab hanya bisa bantu alat pemotong rumput. Sedangkan dana pemeliharaan atau lainnya sama sekali nggak ada. Untuk pemeliharaan, kami mengandalkan seadanya dari pengunjung,” ungkap pengelola Site Museum Taman Purbakala Cipari, Cigugur  Ruhiyat H di amini Juru peliharanya, Suma, saat berbincang dengan Radar, di lokasi, kemarin. Ruhiyat mengaku mulai jalan masuk, area parkir, bangunan situs dan fasilitas lainnya menjadi kendala utama bagi pelestarian dan pengembangan site museum taman purbakala ini. Ia menyarankan agar Pemkab bisa merehab bangunan museum purbakala, sekaligus membuatkan jalan baru yang lebih luas menuju museum ini. Selama ini, pengunjung taman purbakala Cipari relatif sepi. Meskipun ada masih didominasi oleh para pelajar di Kuningan. Sedangkan wisatawan dari luar daerah jarang, bahkan nyaris tidak ada. Terlebih wisatawan dari luar negeri. “Seharusnya taman purbakala ini banyak dikunjungi wisatawan. Karena banyak sekali benda cagar budaya peninggalan para leluhur yang bisa menjadi ilmu pengetahuan sejarah. Ini sangat bermanfaat untuk mewujudkan jati diri bangsa yang bermartabat,” pungkasnya. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait