Serbu Masjid Al-Aqsa, Polisi Israel Pukuli Jamaah dan Pemuka Agama

Rabu 13-03-2019,18:33 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Masjid Al-Aqsa kembali ditutup oleh polisi Israel. Tak hanya itu, tentara Israel juga menyerbu masuk ke area bersejarah tersebut dan memukuli para tokoh agama. Demikian dikutip dari Israeli police assault worshippers, close Al-Aqsa compound. Menurut LSM Israel Ir Amim, setidaknya 10 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu, setelah itu semua jemaah dipaksa keluar dari lokasi. Polisi Israel telah menutup semua pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur di tengah konfrontasi yang sedang berlangsung dengan jamaah Palestina, kata seorang pejabat pemerintah Palestina. “Puluhan tentara Israel menyerbu kompleks Al-Aqsa dan menyerang beberapa tokoh agama,” kata Firas al-Dibs, juru bicara Jerusalem Religious Endowments Authority, sebuah organisasi yang dikelola Yordania yang bertugas mengawasi situs-situs Muslim dan Kristen di kota itu, Selasa (12/3). Menurut al-Dibs, Direktur Masjid Al-Aqsa, Omar Kiswani, dan Sheikh Wasef al-Bakri, penjabat hakim agung Pengadilan Islam Yerusalem, termasuk korban yang dipukuli oleh polisi Israel. Dia mengatakan polisi memukuli puluhan jamaah Muslim dengan tongkat mereka di dekat kompleks Al-Aqsa, Dome of the Rock. “Setidaknya lima warga Palestina ditangkap sebelum ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata al-Dibs. Dilaporkan dari Yerusalem Timur, Harry Fawcett dari Al Jazeera mengatakan polisi Israel mengklaim bahwa sebelumnya “bom molotov telah dilemparkan ke arah pos polisi” di dalam kompleks masjid. “Kami telah mendengar dari orang-orang Palestina yang ada di dalam kompleks bahwa itu mungkin hanya kembang api. Setelah itu bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan jamaah Palestina terjadi,” kata Fawcett, menambahkan bahwa gerbang ke Kota Lama telah ditutup. Menurut LSM Israel Ir Amim, setidaknya 10 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu, setelah itu semua jemaah dipaksa keluar dari lokasi. “Polisi menggunakan kekuatan berlebihan dalam menanggapi, dengan kasar mendorong jatuh seorang wanita dan secara agresif mendorong para jamaah lain,” tulis Ir Amim dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (12/3). “Tanggapan yang tidak proporsional yang diambil oleh polisi Israel itu menunjukkan bahwa otoritas Israel tidak menghormati kompleks masjid itu. Mengosongkan Al-Aqsa, menutup pintu-pintunya dan membatasi akses ke tiga titik masuk utama ke Kota Lama menyampaikan pesan yang jelas tentang Kontrol Israel yang unilateral.” LSM memperingatkan bahwa penggunaan kekuatan berlebihan untuk melemahkan status quo akan semakin meningkatkan ketegangan di lokasi tersebut. Sementara pemerintah Palestina mengecam eskalasi di situs keagamaan itu, pemerintah Israel belum berkomentar. Sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita WAFA Palestina mengatakan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas mempertahankan “kontak intensif” dengan semua pihak terkait dengan harapan untuk menenangkan situasi. Abbas telah meminta komunitas internasional untuk campur tangan dan menuduh polisi dan pemukim Israel atas “pelanggaran kesucian masjid dan memprovokasi sentimen Muslim secara konsisten”. Bulan lalu, sempat terjadi konflik di Yerusalem Timur, ketika polisi Israel secara singkat menyegel Gerbang Al-Rahma di kompleks Al-Aqsa, yang terletak berdekatan dengan tembok timur Kota Lama, memicu demonstrasi Palestina. Dalam minggu-minggu sejak itu, otoritas Israel telah melarang puluhan warga Palestina, termasuk pejabat agama, untuk memasuki Al-Aqsa, situs tersuci ketiga di Islam. “Insiden ini menjadi puncak konflik setelah tiga minggu perseteruan untuk merebutkan daerah kompleks Masjid Al Aqsa. Seluruh situs itu masih ditutup,” kata Fawcett. Israel telah menduduki Yerusalem Timur, tempat kompleks Al-Aqsa berada, sejak Perang Arab-Israel tahun 1967. Israel menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980, langkah yang belum diakui oleh komunitas internasional. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait