Melihat Produksi Perajin Reparasi Payung sejak Tahun 1995

Sabtu 16-03-2019,19:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON-Hujan membawa berkah. Perajin reparasi payung di Desa Panguragan Wetan banjir orderan. Lima ratus lusin reparasi payung itu habis terjual dalam sepekan. Jumlah itu, tersebar di berbagai wilayah. Proses produksi reparasi payung meningkat tajam dibandingkan musim kemarau. Di tangan Fadilah dan karyawannya, ratusan payung bekas dari pabrik memiliki nilai rupiah. Usaha yang dibangun orang tuanya itu, kini terus berkembang. Dengan menggunakan gegep, tang, plastik dan alat pelekat lainnya, payung bekas itu, disulap layaknya payung baru. Ketelitian dalam melakukan reparasi payung memang tak diragukan lagi. \"Jika kondisi bagian payung tak layak, kami terpaksa menggantinya dengan bagian payung lainnya, atau istilah lainnya kanibal. Setelah rapi, payung itu dibungkus dengan plastik,\" ujar Fadilah (26). Dia mengaku, dari hasil produksi yang lumayan baik ini, tidak sedikit warga yang berminat saat musim hujan. Bahkan, pihaknya mampu menjual lima ratus lusin payung reparasi dalam sepekan. Payung yang dijual, kata Fadilah, harganya terjangkau. Ia membanderol dengan harga Rp12 ribu hingga Rp30 ribu. \"Harganya beda-beda, karena tergantung dari jenis payung. Bahkan, dalam sepekan mampu meraup untung hingga Rp15 juta,\" katanya. Lebih lanjut, Fadilah mengatakan, sejak lima tahun terakhir, hasil produksinya sudah tersebar ke berbagai daerah. Mulai dari Bandung, Purwakarta, hingga Provinsi Jawa Tengah. \"Kalau lagi musim penghujan gini, bisa sampai 500 lusin. Kalau rendah hanya 30 lusin per minggu. Alhamdulillah, kalau musim hujan lumayan. Selusin ada yang Rp120 ribu sampai 250 ribu, tergantung jenis bahannya,\" ungkapnya. Fadilah sendiri merupakan anak dari Nuriman (55), tukang servis payung asal Cirebon yang sukses memanfaatkan limbah payung menjadi bisnis menguntungkan. Dari tukang servis, kini menjadi bos payung. Usaha reparasi payung ini sudah dijalani sejak tahun 1995 silam. Selain menerima servis payung dari perorangan, Fadilah juga membeli limbah payung atau produk gagal dari sejumlah pabrik payung. \"Tapi, bisnis reparasi payung merupakan bisnis musiman. Saya menyiasatinya dengan menyetok payung saat musim kemarau, untuk dijual saat musim penghujan,\" pungkasnya. (Sam)

Tags :
Kategori :

Terkait