Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitasnya, mulai Senin (25/2/2019) siang terjadi luncuran awan panas sejauh 1,1 kilometer (km) ke arah Kali Gendol. Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi mengalami tiga belas kali gempa guguran pada Sabtu (23/2/2019) pagi. Minggu pagi ini (17/3/2019), Gunung Merapi mengalami 16 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Minggu (17/3), antara pukul 00:00-06:00 WIB, berdasarkan hail pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). https://twitter.com/BPPTKG/status/1107112581024481280?s=19 Berdasarkan pernyataan resmi BPPTKG pada Minggu (17/3/2019), selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat satu kali gempa embusan, dua kali gempa frekuensi rendah, dan satu kali gempa tektonik jauh. https://twitter.com/BPPTKG/status/1107102261333778432?s=19 Pada pengamatan visual, asap kawah Merapi tidak teramati. Angin di gunung itu bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur dengan suhu udara 15-20.8 derajat celsius, kelembaban udara 63-92 perseb, dan tekanan udara 837.2-945.5 mmHg.
Gunung Merapi Alami 16 kali Gempa Guguran, BPPTKG: Awan Panas Guguran Tidak Terpantau
Minggu 17-03-2019,12:14 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :