Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ikrama Masloman, memprediksi angka golput akan meningkat di pemilihan presiden 2019. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan salah satu faktor yang membuat pemilih tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih (golput) dikarenakan minimnya informasi terkait Pemilu. Mengutip rilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA berjudul Siapa Dirugikan Golput: Jokowi atau Prabowo? Salah satu temuan survei LSI Denny JA pada akhir Februari 2019, yang dilakukan pada tanggal 18-25 Februari 2019 melalui face to face interview menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar +/- 2,9 %. Survei dilaksanakan di 34 propinsi di Indonesia dan dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA. Dalam survei tersebut menunjukkan, pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno paling dirugikan, jika kalangan terpelajar banyak yang tak menggunakan hak suara (golput) dalam pemilihan presiden 2019. \"Jika golput banyak terjadi di pemilih kalangan terpelajar, Prabowo-Sandi paling dirugikan,\" kata Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman dalan rilis \'Siapa Dirugikan Golput: Jokowi atau Prabowo?\' di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (19/3/2019). Ikram menyebut, di kalangan terpelajar, Prabowo-Sandi memiliki keunggulan suara dengan selisih 9,3 persen di atas pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma\'ruf Amin. Sementara, dari hasil survei yang dilakukan 18-25 Februari 2019 terhadap 1.200 responden menunjukkan ada dua alasan yang bisa menyebabkan kalangan terpelajar menjadi golput. Pertama, disebabkan karena terjadi apatisme politik di masyarakat. Kedua, karena kalangan terpelajar menunjukkan sikap protes terhadap politik. \"Ini sifatnya ideologis. Kalangan terpelajar merasa pemilu tidak mampu merubah kondisi,\" kata Ikram. (*)
Inilah Sebab Prabowo-Sandi yang Dirugikan Golput
Selasa 19-03-2019,22:27 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :