Penderita TBC Meningkat Tiap Tahun

Kamis 28-03-2019,17:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON-Kasus Tuberkolosis atau yang dikenal dengan TBC di Kabupaten Cirebon, masih tinggi. Pasalnya, penyakit yang satu ini mudah menular. Tahun 2018 tercatat 4.553 kasus penderita TB. Sementara, tahun 2019 belum diketahui. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Hj Enny Suhaeni SKm MKes didampingi Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Nanang Ruhyana SKM menjelaskan, meningkatnya jumlah TB dari tahun ke tahun dari temuan Dinas Kesehatan justru semakin bagus. Sebab, semakin banyak temuan tersebut, semakin mudah Dinas Kesehatan untuk melakukan pengobatan kepada penderita TB. Diakuinya, pengobatan penyakit TB membutuhkan waktu cukup lama. Menurut data yang tercatat, tahun 2017 lalu, penderitanya sebanyak 3.298. Jumlah penderita itu terbagi menjadi beberapa kategori, mulai TB aktif dan ekstra paru. \"Pada tahun 2018 lalu ada 4.553 kasus. Jumlah ini dari target sasaran masyarakat pengidap TBC di Kabupaten Cirebon sebanyak 4.700 orang,\" kata Nanang kepada Radar Cirebon, (27/3). Artinya, kata dia, 97 persen sudah ditemukan. Sebanyak 90 persen sudah dilakukan pengobatan, dan 7 persen lagi tahapan pengobatan. Dan, Dinas Kesehatan menargetkan di wilayah Kabupaten Cirebon mengeliminasi tuberkulosis pada tahun 2030. \"Tahun 2030 Kabupaten Cirebon harus bebas penderita TB,\" tuturnya. Dia menjelaskan, kategori TBC dibagi dua, yakni TBC biasa dan TBC resisten obat. Di wilayahnya yang mengidap TB resisten obat sebanyak 181 orang. “TBC resisten obat itu ialah kebal terhadap obat-obatan. Baik INH maupun Rifamfisin. Sehingga membutuhkan pengobatan yang lebih lama, minimal 2 tahun. Sedangkan TBC biasa cukup 6 bulan,\" paparnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, peningkatan TBC biasa ke TBC resisten itu dikarenakan tidak konsennya seseorang melakukan pengobatan, maka bakteri (mycrobacterium tuberculosis) jadi kebal akan obat-obatan. Biaya pengobatan paling mahal dari dua jenis TB itu, sambung Enny,  adalah TB resisten sekitar Rp200 juta per orang. Dan penyebaran TBC sendiri sudah merata di Kabupaten Cirebon, hampir tersebar di semua kecamatan. Sebab, penularan TBC ini sangat mudah, dari batuk maupun bersin. \"Kami harap masyarakat mulai sadar pentingnya menjaga kesehatan. Gejala apapun yang diderita, langsung dikonsultasikan pada dokter atau pelayanan kesehatan lainnya,\" pungkasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait