KEJAKSAN- Kegiatan reses DPRD Kota Cirebon yang menghabiskan anggaran Rp1,48 miliar setahun dikritisi oleh mantan Wakil Wali Kota Dr Agus Alwafier By MM. Agus menilai, program reses yang selama ini berjalan kurang optimal dan layak dievaluasi. Dikatakan, hasil reses yang selama ini dilakukan, tidak memberikan perubahan yang signifikan bagi masyarakat. “Maaf saya kritik pedas ini, karena saya nilai program reses ini kurang optimal dan layak dievaluasi,” tuturnya kepada Radar, kemarin. Dikatakan lebih lanjut, anggota dewan melakukan reses artinya istirahat dari kegiatan kantor untuk kembali di masyarakat dan mengambil aspirasi untuk kemudian dijadikan program prioritas. Dalam melakukan kegiatan itu, kata dia, memang ada cost yang dikeluarkan. “Tapi cost yang keluar ini juga harus seimbang antara jumlah pengeluaran dengan produk yang dihasilkan. Kalau produknya tidak jelas, dan tidak bermanfaat, untuk apa digelar reses,” bebernya lagi. Idealnya, jelas Agus, hal-hal yang digali dalam reses bukanlah yang bersifat umum saja. Namun, sambungnya, haruslah secara mendalam sehingga nantinya bahan tersebut bisa bermanfaat dan menjadi pertimbangan sebagai dasar perubahan atau pembangunan Kota Cirebon. “Jangan mengangkat hal-hal yang rutin saja. Kalau hanya seperti itu sih tidak perlu digali pada saat reses, tapi cukup saat kerja rutin saja. Setiap anggota DPRD yang reses wajib memberi laporan hasil reses, diinventarisasi dan diekspos agar hasil kerjanya bisa diuji oleh masyarakat,” lanjutnya. Maka dari itu, lanjut dia, diperlukan keseriusan anggota DPRD dalam setiap pelaksanaan resesnya. Jangan sampai, anggota DPRD hanya menikmati gaji bulanan namun kinerjanya tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Ingat, di belakang anggota DPRD itu masyarakat menanti dan ingin ada suatu perubahan. Jangan hanya kerja yang biasa-biasa saja, tapi harus luar biasa,” tukasnya. (kmg)
Reses DPRD Tak Bawa Perubahan
Rabu 01-05-2013,08:08 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :