CORR, 10 Tahun Jalan di Tempat

Kamis 11-04-2019,19:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Pengembangan Kota Cirebon terbatas di wilayah utara. Konsekuensinya, keramaian masyarakat pun terkonsentrasi. Kemacetan di mana-mana. Ada solusi yang sudah dipikirkan 10 tahun lalu. Tapi hingga kini tak kunjung direalisasi. Inilah, empat proyek pemerintah kota yang terancam sekadar jadi wacana. Dimulai dari CORR. Kemacetan lumrah terjadi di pusat kota. Imbas dari terus menurunnya daya dukung jalan. Dalam beberapa tahun terakhir, pelebaran maupun penambahan ruas jalan nyaris mandek. Padahal, setiap bulannya jumlah kendaraan terus bertambah secara signifikan. Berdasar data Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Cirebo, rata-tara penambangan kendaraan dalam satu tahun mencapai 12.607 (roda empat dan dua). Atau sekitar 1.050 kendaraan setiap bulannya. Sementara panjang ruas jalan Kota Cirebon relatif tetap, yakni 166.686 kilometer. Rencana pembangunan Cirebon Outer Ring Road (CORR) sebetulnya sudah mengemuka sejak 2009. Perencanaan infrastruktur jalan lingkar ini sudah berusia 10 tahun. Tapi untuk mendekati kenyataan sedemikian sulitnya. Padahal, CORR digadang-gadang sebagai pemecah kepadatan yang terkonsentrasi di pusat kota. Juga mempermudah akses wilayah selatan. Yang tentunya akan menjadi penggerak utama perkembangan Kelurahan Argasunya dan sekitarnya. Bagaimana kabarnya kini? Badan Perencanaan Pembangunan Pengembangan dan Penelitian Daerah (BP4D) juga belum mengetahui kabar terbaru mega proyek ini. “Sebetulnya CORR ini masuk ke proyek stratgis provinsi,” kata Kepala BP4D M Arif Kurniawan ST kepada Radar Cirebon. Tujuan awal pembangunan jalan sepanjang 7 kilometer ini ialah memudahkan akses transportasi dari dan ke wilayah selatan. Di mana daerah Kecamatan Harjamukti dianggap masih belum dikembangkan secara optimal. Sehingga sangat beralasan dan sudah seharusnya proyek ini masuk dalam rencana strategis.

Tags :
Kategori :

Terkait