Internet Gratis untuk 600 Desa, Program Desa Digital Diluncurkan di Sukabumi

Senin 15-04-2019,16:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

SUKABUMI – Setelah Desa Puntang, Kabupaten Indramayu, giliran Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, yang mendapat peluncuran Desa Digital. Peluncuran ini disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sadjojo. Lokasi peluncuran bertempat di desa tersebut, kemarin (14/4). Menurut Ridwan Kamil, tujuan dari program ini adalah untuk menyediakan akses internet di desa yang sebelumnya tidak memiliki konektivitas sama sekali. “Program ini buah dari kolaborasi antara Badan Aksesabilitas Telekomunikasi dan Infomasi (BAKTI), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” tuturnya. BAKTI juga berkomitmen akan menginstalasi Very Small Apeture Terminal (VSAT) yang terhubung dengan satelit di 600 desa dengan Indeks Desa Membangun (IDM) berkembang dan tertinggal di Jawa Barat. “Saat ini sejumlah 155 titik VSAT di desa telah berstatus on air setelah diinstalasi oleh PT Dwi Tunggal Putra. Perangkat ini dipasang antara lain di balai desa, pesantren, sekolah dan puskesmas,” terangnya. Adanya 600 desa yang akan menerima VSAT, merupakan usulan yang berasal dari masyarakat Jawa Barat yang menyampaikan melalui akun media sosial miliknya maupun melalui akun media sosial Jabar Digital Service. “Usulan ini ada yang masuk di akun medsos saya. Kemudian oleh Jabar Digital Service telah diintegrasi dan diperkaya dengan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pendidikan serta Dinas Koperasi Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat,” imbuhnya. Dia juga menambahkan, Pemerintah Jawa Barat juga akan melibatkan relawan TIK dan pendamping desa untuk bersama-sama memelihara fasilitas desa dan memanfaatkannya secara optimal. “Selain penyertaan infrastruktur dan peningkatan literasi digital. Semoga setiap desa juga mampu memanfaatkan aplikasi informasi dan komunikasi seperti Instagram dan WhatsApp grup untuk berkomunikasi serta mempromosikan potensi desa,” tambahnya. Dengan adanya infrastruktur internet di desa, Emil berharap, setiap BUMDes yang ada di Jawa Barat mampu mempromosikan produk-produk lokal menggunakan e-commerce dan bekerjasama dengan startup lokal menggunakan internet of things untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi aktivitas ekonomi yang nantinya akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi digital. “Nantinya, semoga lebih banyak Desa Digital yang lahir di Jawa Barat menyesuaikan dengan potensi masing-masing desa dan menjadi etalase inovasi yang disinergikan dengan potensi desa,” ungkapnya. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, Setiaji mengatakan bahwa Desa Digital merupakan konsep yang diusung oleh Gubernur Jawa Barat dalam upaya memperkecil kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Dengan terbukanya akses informasi ke dunia luar, masyarakat dapat memanfaatkan akses konektivitas internet untuk mengakses konten pendidikan, peningkatan produktivitas dan jangkauan produk-produk lokal. “Konektivitas internet ini membuka ruang komunikasi antara pemerintah dan masyarakat secara langsung. Termasuk membuka akses ke dunia luar untuk meningkatkan perekonomian desa,” kata Setiaji. Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Barat, H Dedi Supandi akan membekali desa yang ingin ikut program Desa Digital dengan pendampingan dan pengembangan kapasitas literasi digital untuk memastikan koneksi internet yang ada dimanfaatkan untuk hal-hal positif dan produktif. “Pemerintah Jawa Barat aktif membuka peluang kerjasama dengan pihak eksternal dan start-up, semisal Edubox dan Teachcast with Oxford yang menyediakan konten mendidik dan informatif,” singkat Dedi. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait