KPU Targetkan Hari Ini Logistik Pemilu Sudah di PPS

Selasa 16-04-2019,12:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KUNINGAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan menargetkan seluruh logistik pemilu yang saat ini sedang didistribusikan sudah berada di PPS tingkat desa/kelurahan satu hari menjelang pencoblosan, yakni Selasa ini (16/4). Berdasarkan pantauan Radar Kuningan, kemarin (15/4), tampak ratusan kotak suara berisi sebagian logistik pemilu masih menumpuk di GOR Ewangga yang dijadikan gudang logistik pemilu se-Kabupaten Kuningan. Para pegawai pun terlihat sibuk membereskan berbagai kelengkapan pemilu, termasuk sejumlah truk pengangkut logistik stand by di depan GOR untuk pendistribusian ke tingkat kecamatan atau PPK. Ketua KPU Kuningan Asep Z Fausi yang kala itu ada di lokasi mengungkapkan, terus menggenjot pendistribusian logistik pemilu dari tingkat kecamatan ke desa/kelurahan (PPS). Adapun logistik yang dikirim kemarin ke kecamatan oleh KPU, berupa sisa logistik yang belum terkirim berupa surat suara tingkat kabupaten, serta sejumlah formulir. Sementara yang dikirim PPK ke desa merupakan logistik yang sudah diterima sebelumnya. “Pendistribusian kotak suara ini, sangat memungkinkan targetnya sampai tengah malam nanti (tadi malam, red) didistribusikan oleh KPU, mungkin juga sampai Subuh. Kalau tidak selesai, ya terus dilanjutkan sampai siangnya karena kan tinggal sehari lagi waktunya. Jadi, sudah bisa dipastikan, besok (hari ini, red) semuanya sudah bergeser, sudah tidak ada lagi logistik di tingkat kabupaten, semuanya bergeser ke bawah,” kata Asep. Berikutnya, lanjut Asep, secara bertahap tinggal melakukan pergeseran logistik dari tingkat kecamatan ke desa. Untuk di tingkat desa, PPS melakukan pergeseran logistik ke KPPS mulai hari ini, Selasa (16/4). Diutamakan pengiriman logistik ke TPS yang lokasinya diperkirakan jauh atau rumit. Sehingga KPPS nanti menyiapkan tempat untuk menginapkan logistik berupa kotak suara dan lain-lain untuk diamankan dan digunakan di hari H. “Sementara daerah-daerah yang lokasinya relatif dekat dan bisa dijangkau dengan jalan kaki atau menggunakan motor, kita sarankan agar PPS menggeser logistik ke TPS itu setelah salat Subuh, yang penting prinsipnya sebelum jam 7 pagi semuanya sudah ada di TPS,” sarannya. Adapun logistik pemilu yang hingga kemarin belum didistribusikan ke PPK oleh KPU, yakni surat suara tingkat kabupaten. Itu karena ada jenis formulir yang baru bisa ditarik dari percetakan Minggu malam lalu di Bandung. Sementara jenis formulir cukup banyak dan harus segera disortir dan difak dengan membutuhkan juga cukup banyak waktu. “Alhamdulillah sudah tuntas, dan hari ini (kemarin, red) dipersiapkan untuk mulai pendistribusian kotak suara yang terakhir,” ungkap Asep. Terkait penjadwalan, kata Asep, untuk tahap pertama diprioritaskan pendistribusian logistik ke kecamatan-kecamatan yang lokasinya jauh dan menantang, seperti daerah Cilebak, Subang, dan Selajambe. “Kita sisir yang jauh dulu, dan semakin dekat ke kabupaten titik koordinatnya, sehingga yang dekat bisa dilakukan nanti malam (malam tadi, red),” ujarnya. Ia kembali memastikan untuk surat suara sudah terpenuhi semua, termasuk kotak suara. Hanya saja ada kekurangan kotak suara untuk tingkat kecamatan atau PPK. KPU telah berkoordinasi dengan Bawaslu Kuningan untuk dimungkinkan PPK menggunakan kotak suara eks Pilgub 2018. “Kotak suara eks pilgub sama persis dengan kotak suara ini. Salah satu bagiannya yang transparan menggunakan mika. Sehingga memenuhi syarat untuk digunakan dan kondisinya baik, tersimpan di gudang KPU Kabupaten Kuningan,” tegasnya. Sementara itu, warga yang sudah terdaftar di DPT, sejak beberapa hari lalu sudah mulai menerima surat undangan mencoblos dari KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). Namun dari penelusuran di lapangan, masih banyak warga, khususnya lansia yang mengaku kebingungan dengan Pemilu 2019 ini. Mereka di antaranya mengungkapkan bingung membuka surat suara yang jumlahnya lima lembar berukuran cukup besar dan berlipat. “Abah mah masih bingung, nyoblosna kumaha? Mun jang calon presiden mah tos apal, tapi jang DPR mah duka lah, kumaha ke bae. Hese-hese teuing mah nya coblos bae kabeh (Abah mah masih bingung, mencoblosnya bagaimana? Kalau untuk capres sudah hafal, tapi untuk DPR gak tahu, gimana nanti saja. Kalau susah amat mah nanti saya coblos semua saja, red),” tutur Salam, salah seorang warga Kramatmulya dengan logat Sundanya saat berbincang dengan beberapa warga lain. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait