CIREBON-Proyek revitalisasi Alun-alun Kejaksan yang menelan anggaran APBD Provinsi Jawa Barat senilai Rp30 miliar, sedang dalam proses persiapan lelang. Rencananya, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Cirebon yang akan melelangkan proyek ini, setelah ada perubahan kewenangan lelang dari provinsi. Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH mengatakan, ada dua pekerjaan yang akan dilelang yakni Manajemen Kontruksi (MK) dan pekerjaan konstruksinya. Sejauh ini, tahap persiapan relatif tidak ada kendala. Desain pun sudah final, tinggal dan mendapatkan persetujuan dari gubernur. “Desain sudah sesuai dengan kultur Kota Cirebon. Banyak masukan dari budayawan, seniman, tokoh masyarakat yang menjadi pertimbangan desain awal agar diselaraskan. Ini sudah fix dan disetujui gubernur,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Saat ini progres perencanaan revitalisasi sampai pada pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB), analisa dampak lingkungan (amdal) lalu lintas dan Upaya Pengelolaan Lingkungan – Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) di Dinas Lingkungan Hidup (DLH). IMB juga sudah diproses di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Diharapkannya, setelah proses lelang dilakukan dan sudah ada pemenangnya, revitalisasi mulai Bulan Juni. Direncanakan selesai akhir tahun ini, agar tahun 2020 nanti Kota Cirebon sudah mempunyai alun-alun dengan wajah baru yang lebih bagus dan megah. \"Revitalisasi ini sekaligus menata semuanya, mulai parkir, selter PKL, ruang publik dan fasilitas umum. Ini akan menjadi ikon baru Kota Cirebon, yang berpotensi menarik wisatawan untuk mengunjunginya,\" tuturnya. Kepala Seksi Tata Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon Pungky Hertanto ST menambahkan, dari desain yang dipublikasikan PT Suryawinata Heinzelmann Architecture and Urbanism (SHAU), identitas lokal Cirebon memang sangat terlihat. Unsur lokal ini juga terlihat dari lanskap taman, fasilitas umum yang sebagian akan mengadopsi gaya arsitektur Cirebonan. Demikian pula, dengan material pendukungnya, seperti batuan dan bata penyusunnya bisa dari Cirebon. “Ini akan menjadikan alun-alun memiliki banyak kandungan lokal. Walaupun didesain dan konsultannya di Bandung, tapi masukan dari berbagai pihak sudah diakomodir,” tuturnya. Selain area parkir yang dibangun di bawah tanah, pihak konsultan merencanakan taman bermain, viewing deck, pojok baca, air mancur, shelter pedagang kaki lima, lapangan olahraga, dan lainnya. Tugu proklamasi yang sempat akan ditinggikan bahkan dipindahkan, lokasinya tetap seperti semula. Ini sesuai permintaan dari budayawan, karena tugu yang diyakini sebagai salah satu monumen bersejarah terkait dengan momentum kemerdekaan RI tidak boleh diganggu gugat. (gus)
Proyek Alun-alun Kejaksaan Dilelangkan di Kota Cirebon
Rabu 24-04-2019,13:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :