Sisternet Gelar Literasi Digital di Cirebon, Ajak Orang Tua Awasi Penggunaan Gadget Pada Anak

Senin 29-04-2019,11:44 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Perbincangan mengenai pada usia berapa anak mulai aman menggunakan gawai terus berkembang di tengah masyarakat Indonesia. Apalagi, hingga saat ini belum ada regulasi yang mengatur dan orang tua memegang peranan kunci untuk melakukan pengawasan langsung. Bekerjasama dengan Yayasan Belantara Budaya Indonesia, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menggelar Kelas Literasi Digital Sisternet dengan tema “Kapan Anak Boleh Punya Gadget Sendiri?” di Cirebon, Sabtu (27/4). Lebih dari 100 peserta mengikuti acara ini. Secara khusus acara dibuka oleh Sultan Sepuh XIV Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat SE. Selain itu, hadir pula sebagai pembicara, Founder and Trainer Socio Learning Shanti Maya dan Founder Belantara Budaya Indonesia Diah Kusumawardani W. “Sejak diluncurkan pada 2015, kami terus berupaya agar Sisternet dapat menjadi pelopor dalam menginisiasi solusi bagi beragam permasalahan sosial yang kerap kali dihadapi perempuan Indonesia, termasuk dalam mengasuh dan memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Sebagai perusahaan penyedia layanan internet terkemuka, XL Axiata sangat perduli dan bertekad untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat luas tentang bagaimana memanfaatkan internet secara positif,” kata Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih. Dijelaskan Tri, dukungan dari XL Axiata ini meliputi penyediaan konten video yang berisi beragam modul pintar dalam bentuk video dan artikel khususnya yang terkait edukasi kepada para orangtua mengenai pendampingan pemanfaatan gadget bagi para anak. “Seluruh informasi tersebut dapat diakses melalui https://www.sisternet.co.id/modulpintar. Melengkapi dukungan ini, bekerjasama dengan Yayasan Belantara Budaya Indonesia turut dilaksanakan pula tatap muka bersama 100 perempuan dengan tema Kapan Anak Boleh Punya Gadget Sendiri,” jelasnya. Masih kata Tri, target peserta dari program edukasi ini adalah perempuan khususnya Ibu di seluruh Indonesia. “XL Axiata melalui Sisternet berharap agar ke depannya sosialisasi dan edukasi dengan memanfaatkan teknologi digital ini diharapkan dapat mempercepat penetrasi masyarakat terhadap pesan yang ingin disampaikan sehingga ke depannya para perempuan khususnya Ibu di Indonesia diharapkan mampu terlibat secara aktif dalam mengenali dan memahami peran mereka terhadap pola kembang anak menghadapi pesatnya perkembangan teknologi saat ini,” paparnya. Perlu diketahui, Yayasan Belantara Budaya Indonesia sendiri merupakan Yayasan yang memiliki 12 Sekolah Tari Tradisional Gratis di Indonesia, salah satunya di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat. Hal inilah yang melatarbelakangi terciptanya Kolaborasi Kelas Literasi Digital Sisternet dan Yayasan Belantara Budaya Indonesia yang peduli dengan pentingnya literasi digital, pemahaman sejarah dan budaya sehingga diharapkan akan memberikan edukasi orang tua akan pentingnya pemahaman  Budaya serta bagaimana menghadapi tantangan dalam mendidik anak di era digital. Berdasarkan data yang dirilis pada 2017 baik oleh APJII maupun Kominfo memperlihatkan bahwa tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia terus meningkat hingga mencapai 143,26 juta jiwa atau 54,68% dari total populasi dan diperkirakan masih terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun selanjutnya melihat massifnya pertumbuhan teknologi saat ini. Diperkuat dengan data yang dirilis Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 2018 yang berisi informasi mengenai dampak yang ditimbulkan dari kecanduan penggunaan gadget, XL Axiata menghadirkan solusi terhadap tantangan dan kiat dalam mengedukasi anak di era digital saat ini kepada seluruh perempuan khususnya Ibu di Indonesia yang dikemas dalam bentuk digital. (rdh/rls)

Tags :
Kategori :

Terkait