Mengawal Aspirasi dari Selatan (1)

Selasa 30-04-2019,00:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kota Cirebon memiliki pekerjaan rumah, khususnya menggenjot pembangunan di wilayah selatan. Meski telah lama ditetapkan sebagai prioritas, tak demikian dengan kenyataannya. Lalu bagaimana para wakil rakyat mengawal aspirasi ini? Ini bakal jadi periode ketiga bagi Een Rusmiati melenggang sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Kecamatan Harjamukti. Ia sudah menjabat sebagai anggota parlemen, sejak tahun 2009. Sebagai representasi masyarakat, yang juga tinggal di Kelurahan Argasunya, Een mengakui banyak persoalan-persoalan yang belum terselesaikan. Jangankan membicarakan perencanaan pariwisata, juga infrastruktur besar lainnya. Hal pokok untuk pelayanan masyarakat saja, masih keteteran. “Setiap kemarau, ada wilayah yang masih kekurangan air. Jalan beton belum disambung lagi. Masih banyak jalan yang rusak,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Daerah yang kekurangan air itu diantaranya, Kampung Kedung Jumbleng, Cibogo  dan Kopi Luhur. Masalah lainnya, ialah alih profesi para pekerja dari galian tipe c. Dari data yang ia miliki, ada sekitar 700 warga yang menggantungkan hidupnya sebagai penggali pasir. “Perlu diputus, supaya anak-anak penggali pasir ini tidak ikut jejak orang tuanya,” katanya. Ia melihat, pendidikan adalah cara paling ampuh. Pemerintah juga perlu memberikan stimulan berupa beasiswa ataupun kuliah gratis. Dengan meningkatnya pendidikan, masyarakat pun akan memiliki peluang yang lebih besar ketimbang mewarisi usaha menjadi penggali pasir. Politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini juga mendukung pengalihan lahan eks galian menjadi destinasi wisata. Meski hingga kini, belum terlihat upaya nyata dari pemeritah kota. Begitu juga keinginan para kiai, khususnya KH Muslim yang menyampaikan kepada walikota terkait keinginan pembangunan asrama haji. Een memahami, ketika dirinya terpilih kembali menjadi wakil rakyat tentu harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan lewat jalur legislatif. Banyak hal yang menjadi catatan baginya untuk memperjuangkan kawasan selatan. “Saya all out,” tegasnya. Calon anggota legislatif (caleg) terpilih Partai Gerindra, Muhamad Mahfud Bagowi menilai, upaya pemberdayaan masyarakat bisa menyelesaikan masalah di wilayah selatan. Dari hasil diblusukank di Kelurahan Kalijaga dan sekitarnya, ia menyimpulkan minimnya pegerakan ekonomi masyarakat. Terutama yang bersifat produktif. “Kadang saya ngiri sama daerah Plered itu.  Masuk sedikit ada sandal, masuk sedikit ada usaha ciki, masuk sedikit lagi ada daging, tongseng,” katanya. Apud –sapaan akrabnya- menilai, perlunya memprioritaskan program pemberdayaan ibu-ibu khususnya Argasunya dan Kalijaga, juga industri rumahan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih berdaya. Hal ini akan memecahkan banyak masalah yang selama ini membelit wilayah di ujung selatan Kota Cirebon tersebut. Di sisi lain, Anggota DPRD H  Budi Gunawan meminta pemerintah realistis dan membuat rencana yang implementatif. Misalnya persoalan galian c, yang akan ditata dan dijadikan objek wisata. Tapi, sejauh ini, sekadar wacananya. “Jangan cuma menghayal,” ucapnya. Ia meminta pemerintah kota segera menetapkan tahapan-tahapan untuk mewujudkan rencana yang sudah dibuat. Misalnya membuat analisa, survei, juga penganggaran yang dibutuhkan. Sehingga apa yang sudah digembar-gemborkan tidak sekadar menguap menjadi harapan palsu. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait