Mengawal Aspirasi dari Selatan (2)

Selasa 30-04-2019,23:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Banyak mimpi untuk wilayah selatan Kota Cirebon. Mulai dari pengembangan infrastruktur hingga penetapan kawasan pariwisata. Namun tanpa langkah yang jelas, semuanya hanya akan jadi sekadar angan. Untuk kali kedua, M Handarujati Kalamullah S Sos bakal duduk di kursi wakil rakyat. Ia menjadi wakil dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Kecamatan Harjamukti. Beragam persoalan menanti diselesaikan. Lewat dorongan kebijakan sebagai legislator. Dari pemetaan yang dilakukannya, wilayah di ujung selatan Kota Cirebon tersebut masih bermasalah dengan hal-hal dasar. Di mana pemerintah masih kurang memberikan sentuhan.  “Kita mendorong pemerataan wilayah selatan. Khususnya Argasunya dengan Kalijaga. Kita ingin ingin pemkot punya konsep jelas,” kata Andru –sapaan akrabnya- kepada Radar Cirebon. Bila dibagi dalam beberapa tahapan pekerjaan, setidaknya untuk jangka pendek pemerintah kota mesti menyesaikan masalah galian tipe c. Sekaligus alih profesi warga yang bergantung hidup pada aktivitas penambangan pasir secara tradisional. Andru melihat, karakteristik Argasunya berbeda dengan daerah lainnya. Program alih profesi ini wajib dilakukan. Meski sekarang sudah berjalan, namun belum berjalan maksimal. Untuk jangka menengah, lahan kritis eks galian c mestinya bisa dibeli pemerintah. Yang bisa digunakan untuk agro wisata. “Itu bukan tidak mungkin. Malah sangat memungkinkan. Tinggal mau mewujudkan atau tidak,” tandas ketua Fraksi Partai Demokrat tersebut. Terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur,  juga perlu solusi lain karena daya tampungnya kian terbatas. Termasuk kemungkinan megadakan mesin insenerator untuk menghancurkan sampah.  Akses jalan juga penting untuk diperhatikan, karena keinginan membangun asrama haji misalnya. Memerlukan dukungan sarana transportasi yang memadai. Juga untuk mendukung pariwisata di wilayah selatan. Kurangnya dukungan akses jalan sangat terlihat saat pelaksanaan Haul Pondok Pesantren Benda Kerep. Pemkot tidak bisa tidak, harus mempersiapkan karena itu wisata religi dan kegiatan haul selalu menyedot masa banyak. “Visi Misi Sehati berbasis pariwisata dan sejarah, jadi tepat sekali kalau dikembangkan. Tapi perhatikan juga dukungan aksesnya,” ungkapnya. Begitu juga program Cirebon Outer Ring Road (CORR). Lagi-lagi, komitmen pemerintah kota untuk mewujudkannya diuji. Calon Anggota Legislatif dari Partai Gerindra dr Tresnawaty SpB mengaku banyak menemukan persoalan saat berkeliling ke pelosok wilayah. Ia pun yakin, ragam persoalan itu sebenarnya bisa selesaikan. “Intinya tergantung goodwill dari pemerintah itu sendiri,” tuturnya. Untuk itu, ketika dirinya dilantik sebagai anggota DPRD ingin menjadikan posisinya sebagai wakil rakyat hanya sebagai baju. Tujuannya agar dirinya bebas bergerak turun ke masyarakat melayani dan membantu, tanpa harus ada hambatan dari perangkat birokrasi. Baginya ketika menjadi anggota dewan tidak ada lagi sekat daerah pemilihan, walaupun dirinya terpilih dari Kecamatan Harjamukti.  “Saya tidak ingin bekerja hanya untuk Dapil Harjamukti tapi untuk Kota Cirebon,” tegasnya. Caleg  Gerindra Ruri Tri Lesmana juga concern terhadap pembangunan di wilayah selatan. Bagi Ruri, Pemerintah Kota Cirebon perlu melakukan percepatan di wilayah selatan. Penduduknya padat tapi pembangunannya juga harus diperhatikan, termasuk melakukan ekspansi pembangunan. Ruri yang sering berinteraksi dengan masyarakat bawah banyak mendapatkan masukan, mulai pendidikan, kesehatan hingga lapangan kerja. Dan ini juga harus diperhatikan pemkot. Kemudian galian c di satu sisi dianggap merusak alam, tapi sisi lain masyarakat membutuhkan pekerjaan dan pekerjaan ini berkaitan dengan dapur keluarga. “Berdayakan masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja,” tandasnya. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait