Operasi Gratis Pengidap Bibir Sumbing, Kerja Sama RS Sumber Waras Bersama Smile Train dan Yayasan Vivitas

Kamis 02-05-2019,22:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON-Rumah Sakit (RS) Sumber Waras bekerja sama dengan Smile Train dan Yayasan Vivitas Indonesia, melakukan operasi gratis sumbing bibir dan sumbing langit-langit. Kegiatan digelar di lantai III RS Sumber Waras yang berlokasi di Jl Urip Sumoharjo No 5, Kecamatan Ciwaringin, kemarin. Direktur RS Sumber Waras, Wawat Setiamiharja menyambut baik kerja sama dengan Yayasan Vivitas Indonesia dan Smile Train. Jalinan kerja sama ini, adalah kesempatan untuk memberikan yang terbaik dan bermanfaat kepada masyarakat Cirebon dan sekitarnya. Terutama bagi penderita bibir sumbing ataupun sumbing langit-langit. “Ini menjadi kesempatan dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat secara langsung. Psikologis anak juga tetap kita pikirkan. Kami melihat, asupan gizi yang kurang. Akibatnya, efek samping jangka panjang terkait tumbuh kembang yang terganggu,” ucapnya. Kerja sama tersebut dilakukan dalam jangka panjang. Ke depan, akan terjalin dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat. Menurutnya, masih banyak keluarga yang enggan melaporkan kasus bibir sumbing, karena dianggap sebagai aib atau sesuatu yang ditutupi. Dia berharap, masyarakat lebih terbuka dan memanfaatkan program operasi gratis bibir sumbing yang dilakukan RS Sumber Waras bersama Smile Train dan Yayasan Vivitas Indonesia. Ketua Yayasan Vivitas Indonesia Harmanto Tanidjaja menjelaskan, kerja sama merupakan yang pertama kali dilakukan dengan rumah sakit di Cirebon. Menurutnya, RS Sumber Waras salah satu pelayanan medis yang komit. “Kerja sama sifatnya jangka panjang. Khusus bagi masyarakat yang mengalami sumbing bibir maupun sumbing langit-langit. Itu untuk direparasi atau dibenarkan, sehingga normal kembali. Diberikan secara gratis, pesertanya tidak dibatas berapapun banyaknya,” ujarnya. Bibir sumbing merupakan penyakit bawaan lahir. Syarat operasi atau reparasi bibir sumbing minimal anak usia tiga bulan. “Visi kita ingin memberikan senyum baru. Sehingga, kembali menjadi anak yang normal. Program ini kita lakukan dengan rumah sakit di seluruh Indonesia,” katanya. (ade/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait