INDRAMAYU – Akibat hujan yang mengguyur Indramayu semalaman, Kamis (9/5), kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu yang biasa mengurus masalah banjir, justru tergenang banjir. Akibatnya, aktivitas perkantoran sedikit tersendat. Selain itu, banjir juga merendam sekolah yaitu SMAN 2 Indramayu, yang terletak di Jalan Pahlawan Indramayu. Banjir itu disebabkan mampatnya saluran drainase. Pantauan di lokasi, Jumat (10/5), air yang menggenangi halaman kantor cukup tinggi sekira dua puluh sentimeter. Akibatnya air pun menggenangi masuk ke areal perkantoran. Para pegawai pun mesti melepas sepatu mereka agar tak kebasahan. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana menuturkan, banjir di kantornya itu akibat buruknya saluran air. \"Drainasenya mampet. Penuh dengan sampah, dan juga tertutup bangunan,\" kata Edi. Meski demikian, BPBD belum menerima adanya laporan rumah terendam. Saat dipantau, ketinggian muka air di pintu air Bangkir pun di bawah empat meter. \"Kondisinya masih aman terkendali. Cimanuk tidak meluap kembali,\" ungkapnya. Kendati masih terpantau aman, BPBD akan terus siaga memantau ketinggian air. Sebab dikhawatirkan air kiriman dari daerah lain akan memenuhi Cimanuk. Jika sudah begitu ditakutkan air kembali menggenangi wilayah Kabupaten Indramayu. Dampak luas bagi masyarakat pun akan sangat dirasakan jika Cimanuk meluap. Edi meminta masyarakat untuk melapor ke BPBD jika wilayahnya terkena bencana. BPBD akan langsung menerjunkan petugas guna menindaklanjuti laporan tersebur. Peneliti Lingkungan Indramayu Caya menuturkan, banjir di Indramayu disebabkan oleh banyak faktor. Selain karena tumpukan sampah, kiriman debit air di Cimanuk pun sangat berpengaruh. Khusus di Kantor BPBD, kata dia, banjir lebih disebabkan oleh buruknya saluran air yang ada di depan kantor. Kondisi itu diperparah banyaknya bangunan liar yang berdiri di atas saluran air. Akibatnya laju aliran air menjadi tersendat mampet. \"Perlu ada penanganan khusus,\" katanya. Dia pun mengajak masyarakat untuk sadar akan kebersihan lingkungan. Secara rutin warga diharapkan mengeruk saluran air bergotong-royong untuk menghindari banjir. Selain itu juga biasakan diri untuk tidak buang sampah sembarangan apalagi ke saluran air maupun sungai. Selain merendam bangunan Kantor BPBD, air juga menggenangi halaman SMAN 2 Indramayu yang letaknya tak jauh dari BPBD. Meski demikian, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan sebagaimana mestinya. \"Iya halamannya tergenang, tapi tidak masuk ruangan sih,” kata Ayu, salah seorang siswi. (oet)
Buruknya Saluran Air, Kantor BPBD dan SMAN 2 Indramayu Kebanjiran
Sabtu 11-05-2019,21:01 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :