Kabupaten Cirebon di Tengah Target 20 Juta Wisatawan ke Indonesia, Andalkan Wisata Religi Kuliner dan Batik

Sabtu 18-05-2019,21:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Saat ini, Indonesia memiliki program unggulan dari sektor pariwisata. Bahkan, pemerintah RI telah menargetkan 20 juta wisatawan datang ke Indonesia di tahun 2019 ini. Khusus Kabupaten Cirebon, selain kulinernya, wisata religi juga menjadi andalan. TARGET 20 juta wisatawan dating ke Indonesia, tentu saja jumlah yang terbilang fantastis. Maka sangat masuk akal, lokasi wisata yang sudah sangat populer seperti Bali, Lombok, Jogjakarta dan lainnya, harus diimbangi oleh daerah-daerah lainnya. Untuk Cirebon, memang belum semasyhur Bali dan Jogjakarta. Namun demikian, Pemda Kabupaten Cirebon juga ingin turut ambil bagian. Di antaranya, dengan menargetkan dua juta wisatawan akan datang ke Cirebon. Target itu cukup terukur. Mengingat, Cirebon pun tidak kalah menarik dibanding daerah lain. Di antara sektor unggulan dari Cirebon masih berkutat pada wisata religi serta wisata kuliner. “Di kita Kabupaten Cirebon, memiliki keunggulan dari sektor wisata. Kekuatan kita ada di kuliner, batik dan wisata religinya, ziarah,” ucap Sekretaris Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, R Chaidir kepada Radar Cirebon, (17/5). Menurutnya, meskipun angkanya sedikit, ketika dibandingkan dengan skala nasional, namun pemda terus berupaya mendorong untuk memajukan kepariwisataan di daerah. Hanya saja, untuk memajukannya tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergitas dari berbagai elemen. Khususnya para pelaku usaha. Ketika disinggung soal target tersebut, sampai April 2019 ini, sudah berapa jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Cirebon, Chaidir mengaku, belum ada data akurat yang dimiliki. Karena, masih banyak kekurangan, khususnya ketika bersinggungan dengan perhitungan angka. Saat ini, alat hitung yang sudah dimiliki hanya berlandaskan pada jumlah angka hunian di setiap hotel, serta data jumlah pengunjung ke setiap tempat khususnya seperti Gunung Jati dan beberapa tempat kuliner. “Persisnya memang belum ada alat hitung yang akurat,” kata dia. Selain itu, untuk komoditas batik Cirebon, sudah bukan rahasia lagi. Batik Cirebon telah dikenal dunia. Makanya, tidak heran ketika mengikuti pameran banyak yang tertarik. “Baru saja kita mengikuti pameran di Bali. Dan Kabupaten Cirebon ternyata meraih penghargaan penampilan terbaik. Batik kita sudah dicukup dikenal. Bahkan perdagangannya sudah go internasional. Sehingga tidak heran ketika dalam pameran banyak yang tertarik,” pungkasnya. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait