Densus Tangkap Dua Terduga Teroris di Solo

Rabu 15-05-2013,08:18 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SOLO - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror meluaskan perburuan jaringan teroris ke Kota Solo. Kemarin (14/5) tim Densus menangkap dua warga Solo. Yakni, Slamet Pilih Utomo (35) warga Kampung Dipotrunan, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, dan Nu’im (39) warga Kelurahan Joyotokan, Kecamatan Serengan. Pilih diringkus ketika mengantarkan anaknya ke sekolah. Nu’im dijemput di rumahnya kemarin petang sekitar pukul 17.00. Dari informasi yang dihimpun Radar Solo (Radar Cirebon Group), Pilih berangkat mengantarkan dua anaknya pukul 07.00. Anggota Densus yang mengendarai satu mobil dan satu sepeda motor mengikuti dari belakang. \"Yang menghadang pengendara motor. Dia (Pilih, red) lalu dimasukkan ke dalam mobil dan motornya dibawa juga,\" terang Widodo (40) seorang saksi. Keluarga korban bingung atas penangkapan tersebut. Nur Hasanah (36) istri Pilih, tidak tahu persis penangkapan suaminya. Justru anak bungsunya, Nur Hud Sulaiman, yang mengetahui penangkapan itu. \"Saya curiga kok gak balik ke rumah. Biasanya habis mengantar ke sekolah langsung pulang,\" ucap Nur. Wiji Lestari (49) kakak Pilih, mengungkapkan bahwa adiknya hanya orang biasa. Dalam keseharian, Pilih hanya bekerja sebagai terapis bekam bersama istrinya. \"Dia hanya jamaah masjid biasa dan tidak pernah ikut-ikutan kelompok atau aktivis. Apalagi yang terkait dengan teroris,\" tegasnya. Sementara itu, penangkapan Nu’im disertai satu kali tembakan ke udara. Nunik, istri Nu’im, menyayangkan tindakan orang yang menangkap suaminya tersebut. \"Alasan penangkapan tidak jelas. Mereka datang menodongkan pistol ke anak saya yang masih berusia 7 tahun,\" ungkap Nunik. Menurut dia, suaminya diringkus dan langsung dibawa pergi. \"Anak saya sampai teriak histeris karena takut dan trauma berat,\" ujarnya. Fauzi (36) adik Nu’im mengaku, bahwa keluarganya masih kerabat dekat Ustad Abu Bakar Ba’asyir. Nu’im pernah bergabung dengan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Namun, dia sudah mengundurkan diri beberapa tahun terakhir. \"Karena fokus dengan keluarga, dia memutuskan mengundurkan diri. Sampai beberapa tahun terakhir dia beralih bekerja jasa ketik di Jakarta. Sebelum itu sempat menjadi guru honorer SD,\" ungkap Fauzi. Kapolresta Solo Kombes Asjima’in menjelaskan, penangkapan Pilih dan Nu’im berkaitan dengan aksi terorisme di daerah lain. Apalagi, penangkapan itu tidak lama setelah penggerebekan serentak oleh Densus di beberapa kota. (adi/mas/jpnn/c5/ca)

Tags :
Kategori :

Terkait