Layani Penukaran Uang Baru, Kas Keliling BI Diserbu Warga Kuningan

Kamis 23-05-2019,09:00 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KUNINGAN - Kehadiran mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) di halaman parkir Pasar Baru Kuningan disambut antusias para pedagang dan warga yang tengah berbelanja, kemarin (21/5). Mereka rela antre di bawah terik matahari agar bisa menukarkan uang baru pecahan kecil untuk kebutuhan Lebaran nanti. Kedatangan mobil kas BI sekitar pukul 10.00 WIB tersebut langsung diserbu para pedagang dan pengunjung pasar yang ingin menukarkan uangnya. Terlebih saat petugas pasar mengumumkan keberadaan mobil kas BI lewat pengeras suara pasar, seketika disambut para pedagang dan pengunjung pasar Kepuh yang berada di sebelah barat pun ikut berhamburan mendatangi mobil layanan penukaran uang baru tersebut. \"Saya menukarkan uang Rp1,5 juta menjadi pecahan Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000. Untuk persiapan bagi-bagi THR untuk keponakan dan saudara saat Lebaran nanti,\" ujar Udin salah satu pedagang Pasar Baru kepada Radar. Senada diungkapkan Dudi, salah satu PNS yang bertugas di Satpol PP Kabupaten Kuningan tersebut menukarkan uang baru pecahan kecil untuk dibagikan pada saat Lebaran nanti. \"Untuk THR keponakan yang masih kecil-kecil. Uang kertas baru ini selalu ditunggu-tunggu keponakan saya yang masih duduk di bangku SD setiap Lebaran tiba,\" ujar Dudi. Penukaran uang baru tersebut mendapat kawalan ketat dua anggota polisi dari Brimob. Tampak petugas pasar dari Disperindag sekaligus Koordinator Mitra Bank Indonesia (BI) Arisman ikut mengatur antrean warga agar proses penukaran uang berjalan aman dan lancar. \"Dalam kegiatan Mobil Kas Keliling BI hari ini melayani penukaran uang baru untuk pecahan kecil saja, yaitu Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000 saja. Tak ada syarat atau formulir khusus yang harus dipenuhi warga yang ingin menukarkan uang baru, melainkan cukup membawa uang lama yang ingin ditukarkan dan ikut antrean,\" ujar Arisman. Namun demikian, kata Arisman, penukaran tidak boleh memecah ikatan. Artinya jumlah uang yang ditukar harus satu gepok berisi 100 lembar. Misalnya satu ikat uang pecahan Rp1.000 berjumlah Rp100.000, satu ikat pecahan Rp2.000 berjumlah Rp200.000, satu ikat pecahan Rp5.000 berjumlah Rp500.000 dan seterusnya. Arsiman mengatakan, kehadiran mobil kas keliling BI ini selain dalam rangka memberikan pelayanan penukaran uang baru sekaligus juga dalam rangka sosialisasi tentang gerakan cinta rupiah. Caranya selain menerapkan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang) untuk memastikan keaslian uang yang diterima, kata Arisman, kini masyarakat diajak untuk melakukan \"5 Jangan\" yaitu Jangan Melipat, Jangan Distepler, Jangan Dilipat, Jangan Diremas dan Jangan Dibasahi. \"Masyarakat harus menyadari bahwa uang rupiah adalah salah satu simbol negara yang harus dijaga kehormatannya di mata dunia. Untuk itu masyarakat diminta mengubah kebiasaannya dalam menggunakan uang dengan melakukan ‘5 jangan’ tersebut tadi,\" tandasnya. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait