Bom Pasar Meledak, Dua Orang Tewas

Kamis 30-05-2019,02:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

THAILAND - Sedikitnya dua orang tewas, dalam peristiwa ledakan bom di pasar Nong Chik, Provinsi Pattani, Thailand, Selasa (28/5). Juru bicara militer untuk wilayah selatan Thailand, Kolonel Thanawee Suwannathat mengatakan, seorang bocah berumur 14 tahun dan seorang perempuan 38 tahun tewas dalam kejadian itu. \"Serangan bermula ketika seorang pria dengan sepeda motornya meledakkan bom di tengah keramaian pasar Nong Chik,\" kata Thanawee, Selasa (28/5). Thanawee menyebutkan, pada peristiwa tersebut, empat personel militer ikut terluka. \"Saya menduga serangan itu dilakukan kelompok pemberontak di Provinsi Yala yang mencoba balas dendam atas kematian seorang pemimpinnya yang menjadi buronan aparat Thailand,\" tuturnya. Dia mengatakan, sang pemimpin pemberontak bernama Abdulloh Lateh. Pria 37 tahun itu merupakan tokoh pemberontak di distrik Yaha. \"Lateh tewas ditembak mati saat militer mengepung rumahnya beberapa waktu lalu,\" ujarnya. Sementara itu, Perdana Menteri, Prayuth Chan-O-Cha, mengutuk serangan di Pattani itu dan menganggapnya sebagai tindakan yang tidak manusiawi. Serangan bom pasar terjadi sehari setelah insiden serupa menerjang Provinsi Songkhla. Insiden itu menewaskan seorang petugas kepolisian dan melukai tiga orang lainnya. Video CCTV yang tersebar menunjukkan kepulan asap tebal menyelimuti lokasi kejadian sesaat setelah bom meledak. Sang polisi yang menjadi korban tergeletak tidak berdaya saat kejadian berlangsung. Polisi tersebut tengah berjaga di pos keamanan dekat lokasi ledakan ketika serangan terjadi. Dapat diketahui, Pattani merupakan satu dari tiga provinsi di selatan Thailand yang masih bergejolak sejak dilanda konflik pemberontak Muslim pada 2004 silam. Sekitar 7.000 orang yang sebagian besar merupakan warga sipil tewas dalam bentrokan antara kelompok pemberontak Muslim dan umat Buddha di wilayah-wilayah itu. Kawasan selatan Thailand kini selalu bergejolak. Sebagian besar dari kelompok bersenjata menuntut otonomi khusus dari Thailand. Wilayah itu semula merupakan bagian dari Malaysia, yang dicaplok Negeri Gajah Putih sekitar satu abad lalu. (der/rts/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait